Analisis yuridis terhadap putusan Pengadilan Agama Pasuruan Nomor 1155/Pdt.G/2020/PA.Pas tentang penolakan cerai talak dikarenakan masih melakukan hubungan suami isteri

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ma'wa, Zahirrotul (2024) Analisis yuridis terhadap putusan Pengadilan Agama Pasuruan Nomor 1155/Pdt.G/2020/PA.Pas tentang penolakan cerai talak dikarenakan masih melakukan hubungan suami isteri. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Zahirrotul Ma'wa_C91217148.pdf

Download (3MB)
[img] Text
Zahirrotul Ma'wa_C91217148_Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 15 May 2027.

Download (3MB)

Abstract

Cerai talak adalah terputusnya hubungan perkawinan antara suami dan isteri melalui lisan, tulisan dan atau dengan ketetapan pengadilan. Demikian dengan keputusan Pengadilan Agama Pasurusn untuk menolak permohonan cerai talak karena kedua bela pihak masih melakukan hubungan suami isteri. Skripsi ini menjawab pertanyaan yang dituangkan dalam dua rumusan masalah: bagaimana dasar hukum pertimbangan majelis hakim Pengadilan Agama Pasuruan dalam memutuskan perkara Nomor 1155/Pdt.G/2020/PA.Pas tentang penolakan cerai talak dikarenakan masih melakukan hubungan suami istri; dan Bagaimana analisis yuridis terhadap putusan Pengadilan Agama Pasuruan Nomor 1155/Pdt.G/2020/PA.Pas tentang penolakan cerai talak dikarenakan masih melakukan hubungan suami istri.Data penelitian ini dihimpun menggunakan metode penelitian normatif dan teknik library research dan menggunakan pendekatan perundang - undangan (ststute approach), pendekatan kasus (case approach) dan pendekatan kasus (conseptual approach). Teknik analisis data menggunakan deskriptif analisis yang selanjutnya disusun secara sistematis untuk kemudian dianalisis menggunakan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis menggunakan teori yuridis.Hasil dari penelitian ini menyimpulkan : pertama, Pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara Nomor 1155/Pdt.G/2020/PA.Pas adalah majelis hakim menilai bahwa pemohon dalam permohonan cerai talak tersebut tidak bersungguh-sungguh dikarenakan masih melakukan hubungan suami istri setelah mediasi oleh karena itu permohonan cerai talaknya tidak diterima. Kedua, Menurut hasil analisis perkara Nomor 1155/Pdt.G/2020PA.Pas tentang tidak diterimanya perkara cerai talak karena telah melakukan hubungan suami isteri setelah mediasi jika dilihat dari hukum positifnya, seharusnya majelis hakim menolak permohonan tersebut karena pemohon tidak bersungguh-sungguh dengan permohonannya dan semestinya majelis hakim memberikan penjelasan berupa dasar hukum apa saja yang menyebabkan perkara tersebut tidak diterima. Sejalan dengan kesimpulan diatas, maka penulis menyarankan Perlu adanya peningkatan bagi para hakim tentang praktik pemeriksaan di persidangan yang sesuai dengan hukum positif yang berlaku agar hakim dapat menjalankan tugasnya secara profesional, dan untuk para pihak yang ingin mengajukan permohonan cerai talak, sebaiknya jika bisa diselesaikan secara kekeluargaan alangkah baiknya diselesaikan terlebih dahulu. Ketika dikira sudah tidak bisa membina rumah tangga kembali maka mengajukan permohonan cerai talak.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Ma'wa, Zahirrotulzahirihaz2420@gmail.comC91217148
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorRohman, Holilurelrahman10@gmail.com2002108702
Subjects: Nikah > Cerai
Hukum > Hukum Perdata Islam
Peradilan Agama Islam
Keywords: Perkawinan; talak
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: S.H Zahirrotul Mawa
Date Deposited: 15 May 2024 03:38
Last Modified: 15 May 2024 03:38
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/69926

Actions (login required)

View Item View Item