Uji fitokimia dan aktivitas antibakteri cuka buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Eschericia coli dan Propionibacterium acnes menggunakan metode difusi dan dilusi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rohman, Mufidur (2024) Uji fitokimia dan aktivitas antibakteri cuka buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Eschericia coli dan Propionibacterium acnes menggunakan metode difusi dan dilusi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Mufidur Rohman_09040120057 Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 15 July 2027.

Download (2MB)
[img] Text
Mufidur Rohman_09040120057 OK.pdf

Download (3MB)

Abstract

Infeksi bakteri adalah salah satu permasalahan yang serius bagi kesehatan dan memungkinkan hal ini akan terus berdampak dalam dunia medis. Umumnya, pengobatan infeksi bakteri menggunakan terapi antibiotik dengan menargetkan agen infeksi. Namun, terapi menggunakan antibiotik yang tidak memenuhi syarat dan berlebihan dapat beresiko terjadinya insiden resistensi patogen terhadap obat antibiotik. Sebagai alternatif, eksplorasi senyawa antibakteri baru perlu untuk dilakukan yang bertujuan menanggulangi penyebaran infeksi yang resisten terhadap antibiotik. Salah satu sumber senyawa antibakteri adalah cuka buah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder cuka buah naga merah dan aktivitas antibakterinya terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Propinobacterium acnes. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dalam pengujian fitokimia secara kualitatif dan uji antibakteri dengan metode difusi cakram dan dilusi. Pengujian fitokimia secara kualitatif pada cuka buah naga merah didapatkan hasil positif flavonoid, fenolik, alkaloid dan saponin. Pada metode difusi cakram, sampel cuka menggunakan variasi konsentrasi 50%, 60%, 70%, 80%, 90% dan 100%. Hasil uji antibakteri dengan difusi cakram didapatkan hasil bahwa semakin besar konsentrasi menunjukkan semakin besar zona hambat yang terbentuk. Rata-rata zona hambat yang paling kecil diperoleh pada konsetrasi 50% yaitu pada bakteri S. aureus menghasilkan rata-rata diameter zona hambat sebesar 0,99 mm, 1,49 mm pada bakteri E. coli dan 0,89 mm pada bakteri P. acnes. Sedangkan, rata-rata zona hambat yang paling besar diperoleh pada konsentrasi 100% yaitu 2,8 mm pada bakteri S. aureus, 5,06 mm pada bakteri E. coli dan 4,17 mm pada bakteri P. acnes. Pada uji antibakteri dengan metode dilusi didapatkan hasil nilai KHM cuka buah naga merah pada bakteri S. aureus dan E. coli adalah 25% dan nilai KHM cuka buah naga merah pada P. acnes adalah 12,5%.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Rohman, Mufidurmufidurrohman07@gmail.com09040120057
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorFirdhausi, Nirmala Fitrianirmala_firdausi@uinsa.ac.id2025068501
Thesis advisorFaizah, Hanikhanikfaizah@uinsa.ac.id2006089002
Subjects: Biologi
Bahan Obat
Kedokteran
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Studi Biologi
Depositing User: Mufidur Rohman
Date Deposited: 15 Jul 2024 02:43
Last Modified: 15 Jul 2024 02:43
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/71473

Actions (login required)

View Item View Item