Konsep zuhud : studi komparatif prespektif Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani dan Imam Al-Qusyairi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rahmawati, Anisa Yulia (2025) Konsep zuhud : studi komparatif prespektif Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani dan Imam Al-Qusyairi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Anisa Yulia Rahmawati_E77218040 OK.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Anisa Yulia Rahmawati_E77218040 Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 20 November 2028.

Download (2MB)

Abstract

Perkembangan globalisasi telah membawa perubahan yang pesat dalam tatanan kehidupan manusia, sehingga Masyarakat lebih cenderung konsumeris, hedonis, dan materialistic. Oleh karena itu zuhud hadir sebagai solusi yang tepat untuk meninggalkan keindahan dunia untuk memperoleh keindahan akhirat. Adapun penelitian ini bertujuan 1) untuk mengetahui Konsep Zuhud Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani dan Imam Qusyairi? 2) untuk mengetahui Perbedaan dan Persamaan Konsep Zuhud Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani dan Imam al-Qusyairi serta relevansinya di era modern. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-komparatif dengan menggunakan literatur (perpustakaan). Hasil penelitian ini adalah Pertama, Konsep Zuhud Syekh Abdul Qadir Al-Jailani zuhud adalah seseorang yang membawa pergi hati (safar al qalb) dari pengaruh duniawi dan menaruh fokus terhadap akhirat. Kedua, Konsep Zuhud Imam Qusyairi zuhud adalah keadaan jiwa seseorang yang bersikap biasa terhadap kepemilikan harta dan kekayaan, dan tidak bersikap berlebihan. Persamaan konsep zuhud Imam Al-Qusyairi dan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menyebutkan bahwa zuhud adalah meninggalkan diri dari kesenangan dan kemewahan dunia, sedangkan perbedaan konsep Imam Qusyairi menyebutkan zuhud bahwa dunia itu sebatas mimpi akhirat adalah kehidupan yang sempurna, dan kita akan terbebaskan selamanya dari segala kerisauan secara sempurna dan kekal abadi. Jika dibandingkan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menafsirkan zuhud lahiriyahnya, bahwa dunia ini tidak kekal. sedangkan makna isyarah yang disampaikan Al-Jailani adalah bahwa Kehidupan dunia ini tidak mempunyai sebuah intisari haqiqat dan fatamorgana (hanya sendau gurau dan permainan). Relevansi zuhud di era modern konsep zuhud menjadi jalan atau solusi dalam menghadapi problematika kehidupan modern saat ini sehingga jiwanya menjadi bersih, mencerminkan moral yang baik dalam kehidupannya, dan mencapai kebahagiaan spiritualitas.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Rahmawati, Anisa Yuliayulianisa119@gmail.comE77218040
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorAnshori, Isai.anshori@yahoo.com0704067302
Subjects: Akhlak > Akhlak Tercela
Akhlak > Akhlak Mulia
Agama > Biografi Tokoh
Etika
Adab > Washil bin Atha
Keywords: Zuhud; Syeikh Abdul Qadir Al-jailani; Imam Al-Qusyairi; Relevansi era modern.
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tasawuf dan Psikoterapi
Depositing User: Anisa Yulia Rahmawati
Date Deposited: 20 Nov 2025 02:31
Last Modified: 20 Nov 2025 02:31
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/83134

Actions (login required)

View Item View Item