Pemahaman hadis perspektif KH. Shinwan Adra’ie sholeh, BA. Di pp. Darussholah (pusat) Pakong Modung Bangkalan Madura

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hasbulloh, Moh (2024) Pemahaman hadis perspektif KH. Shinwan Adra’ie sholeh, BA. Di pp. Darussholah (pusat) Pakong Modung Bangkalan Madura. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Moh Hasbulloh_02040623010.pdf

Download (4MB)
[img] Text
Moh Hasbulloh_02040623010_Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 10 September 2028.

Download (4MB)

Abstract

Pesantren adalah tempat atau lumbung dari kegiatan keagamaan-keagamaan yang ada di Indonesia khususnya di Madura Bangkalan. Pondok pesantren adalah icon penting bagi umat Islam Indonesia, sebab dengan adanya pesantren dapat mempermudah umat Islam untuk menimba ilmu agama al-Qur’an dan hadis. Oleh karenanya sebagai pengasuh atau leader pesantren memang harus slektif dalam menuangkan metode pembelajaran pada pondok yang dipimpinnya, agar kemudian para santri dan jamaahnya bisa memahami ilmu agama dengan benar sesuai tuntutan al-Qur’an dan hadis. Belakangan ini mulai terjadi pergeseran pemahaman tentang al-Qur’an hadis, namun yang menjadi pembahasan krusial adalah bagaimana memahami hadis dengan benar. Sudah banyak metode yang dilakukan untuk mengahsilkan interpretasi yang baik dan akurat. Namun yang menjadi lumbung masalahnya adalah bagaimana hadis itu dipahami sesuai dengan ‘illat dan konteksnya seperti apa. Untuk menjawab masalah yang cukup krusial penulis menformulasikan pada rumusan berikut. Pertama, memahami kajian hadis di pondok pesantren Darussholah Pakong Modung Bangkalan. Kedua, memahami faktor apa yang melatarbelakangi pergeseran pemahaman hadis di pondok pesantren Darussholah Pakong Modung Bangkalan. Dan ketiga, mengetahui arah baru pemahaman hadis di pondok pesantren Darussholah Pakong Modung Bangkalan.Penelitian ini menggunakan metode kualitafi dengan pendekatan kajian lapangan yang dibantu juga dengan penelitian studi kepustakaan. Dari penelitian ini penulis menghasilkan beberapa kesimpulan. Pertama, kajian hadis di pondok pesantren diklasifikasin dengan beberapa priode, yaitu periode KH. Bahar Nawawi yang mana pada periode ini kajian hadis belum tersistem menjadi kajian tersendiri, namun para santri sudah mulai belajar dengan sendirinya. Yang artinya pada preriode ini secara embrio kajian hadis itu mulai ada meskipun belum dijadikan program wajib. Dan pada periode KH. Shinwan, pada periode ini kajian hadis mulai menjadi kegiatan wajib dan sudah masuk pada kurikulum pesantren, dan pada periode juga peroses pemahaman hadis baru dimulai. Kedua, faktor yang menjadi letarbelakang terjadinya pergeseran adalah dari peroses metode pembelajaran di pondok pesantren Darussholah tidak memiliki metode pembelajarn dari hulu ke hilir, melainkan dibalik menjadi dari hili ke hulur yang kemudian mengakibatkan pemahaman dari ranting tidak dari akar. Dan yang ketiga, pengasuh pondok pesantren Darussholeh menawarkan pemahaman baru kepada santrinya dan masyarakat khalayak. Di antara pemahamannya adalah hadis tentang rokok, beliau sangat menjustifikasi bahwa rokok hukumnya haram mutlak.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Hasbulloh, Mohalvaputra096@gmail.com02040623010
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorIdri, Idriidri_idr@yahoo.co.id2002016701
Subjects: Pesantren
Hadis
Keywords: Pemahaman Hadis; PP. Darussholah; KH. Shinwan Adra’ei BA
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Hadis
Depositing User: Moh Hasbulloh Habib
Date Deposited: 10 Sep 2025 03:19
Last Modified: 10 Sep 2025 03:19
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/83992

Actions (login required)

View Item View Item