This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Aisyah, Oktavioni Nur (2025) Analisis hukum islam dan undang-undang no.01 tahun 1974 tentang perkawinan terhadap sikap istri mempertahankan rumah tangga dari suami yang tidak memberi nafkah: studi kasus di Desa Kramat Jegu Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Oktavioni Nur Aisyah_05040121144.pdf Download (3MB) |
|
|
Text
Oktavioni Nur Aisyah_05040121144_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 11 September 2028. Download (3MB) |
Abstract
Pernikahan merupakan ikatan yang bukan hanya dilandasi oleh aspek materiil, tetapi juga oleh komitmen emosional, tanggung jawab moral, serta nilai-nilai agama dan sosial. Dalam praktiknya, terdapat fenomena di mana seorang istri tetap mempertahankan rumah tangga meskipun suami tidak menjalankan kewajibannya dalam memberikan nafkah lahir. Padahal, secara hukum Islam maupun hukum negara, seorang suami wajib memberikan nafkah lahir dan batin. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sikap istri mempertahankan rumah tangga dari suami yang tidak memberi nafkah, dan faktor-faktor apa saja yang memengaruhi keputusan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptifanalitis. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap beberapa informan yang mengalami situasi serupa, serta studi pustaka dari literatur yang relevan, termasuk hukum Islam, dan Undang-Undang Perkawinan. Teknik analisis data dilakukan dengan mereduksi data, menyusun data dalam kategori tematik, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pola yang ditemukan di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa alasan utama mengapa istri tetap mempertahankan rumah tangganya meskipun tidak diberi nafkah lahir oleh suami. Alasan tersebut antara lain adalah demi kepentingan dan masa depan anak, rasa cinta dan harapan akan perubahan perilaku suami. Selain itu, sebagian istri juga merasa tidak memiliki dukungan ekonomi atau sosial yang cukup untuk berpisah. Dari perspektif hukum Islam, istri memiliki hak untuk mengajukan gugatan cerai jika suami lalai dalam memberikan nafkah, sedangkan menurut Undang-Undang Perkawinan, kondisi tersebut dapat menjadi dasar hukum untuk perceraian. Namun, banyak istri yang memilih bertahan demi menjaga keutuhan keluarga dan masa depan anak-anak. Berdasarkan penelitian tersebut, disarankan agar pihak-pihak terkait seperti lembaga konseling keluarga, dan tokoh agama lebih aktif dalam memberikan pendampingan kepada istri-istri yang mengalami ketimpangan relasi dalam rumah tangga. Perlu adanya edukasi hukum dan pemberdayaan ekonomi bagi perempuan agar mereka memiliki pilihan yang lebih berdaya dalam mengambil keputusan terhadap masa depan rumah tangganya.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Creators: |
|
||||||||
| Contributors: |
|
||||||||
| Subjects: | Hukum Islam Hukum Islam > Perkawinan |
||||||||
| Keywords: | Pernikahan; nafkah lahir; nafkah batin | ||||||||
| Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||||
| Depositing User: | Oktavioni Nur Aisyah | ||||||||
| Date Deposited: | 11 Sep 2025 02:01 | ||||||||
| Last Modified: | 11 Sep 2025 02:01 | ||||||||
| URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/84164 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
