Agama Sapto Darmo di Desa Turi Gede Bojonegoro:Studi Sejarah dan Ajaran

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Darmawan, Muhammad Agus (2016) Agama Sapto Darmo di Desa Turi Gede Bojonegoro:Studi Sejarah dan Ajaran. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (11MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (176kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar isi.pdf

Download (176kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (347kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (547kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (730kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab 4.pdf

Download (406kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (174kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (181kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini berjudul ” Aliran Sapto Darmo di desa Turi Gede Bojonegoro (studi sejarah dan ajaran)” adapun fokus pembahasannya adalah 1. bagaimana sejarah ajaran atau ritual Sapto Darmo di desa Turi Gede Bojonegoro Dan 2. Bagaimana pandangan Tokoh-tokoh mengenai ajaran Sapto Darmo di desa Turi Gede Bojonegoro. Dalam menjawab pertanyaan tersebut, peneliti menggunakan metode kebudayaan dengan pendekatan fenemenologis untuk mengetahui pengalaman tentang kebenaran sebuah ajaran keagamaan Sapto Darmo di desa Turi Gede Bojonegoro. Dengan hal tersebut dapat diketahui sejauh mana aliran Sapto Darmo menurut pandangan tokoh agama baik di Bojonegoro. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 1. Sejarah munculnya Sapto Darmo diawali dengan adanya penerimaan oleh seseorang yang bernama Pak Sopoero atau Hardjo Sopoero dari kota Pare Kediri jawa timur, wahyu pertama turun tanggal 27 Desember 1952 yang berupa sujud dan dilanjutkan pada tanggal 13 Februari 1953 berupa wahyu Racut dan pada tanggal 12 Juli 1954 diterima wahyu berupa simbol pribadi manusia. Kemudian ajaran ini disebarluaskan ke daerah–daerah di Jawa oleh Hardjosopoero. 2. Sapto darmo ini menurut pandangan sejumlah tokoh muslim kebanyakan tidak menyetujui dengan adanya aliran tersebut sebagai contoh pendapat tokoh Nu menyatakan bahwa aliran Sapto Darmo ini merupakan aliran sesat karena gerakan ibadah yang sangat menyimpang dari ajaran Islam. Menurut tokoh Muhammadiyah menyatakan bahwa aliran tersebut juga menyimpang karena tata cara ibadah yang salah, pendapat ini hampir sama dengan pendapat tokoh Nu. Sedangkan menurut Ketua MUI Bojonegoro menyatakan bahwa aliran kepercayaan itu bukan agama karena yang dilakukan tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Darmawan, Muhammad Agusagusdarma971@gmail.comA0.22.10.069
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorSukarma, Sukarmafahmy_abdoeh@yahoo.co.id2028106301
Subjects: Aliran Kebatinan
Kebudayaan
Keywords: Ajaran Sapto Darmo; aliran sesat
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Darmawan Muhammad Agus
Date Deposited: 18 Aug 2016 08:31
Last Modified: 11 Nov 2019 03:14
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/9341

Actions (login required)

View Item View Item