MINUM SAMBIL BERDIRI DALAM SAHIH MUSLIM : KAJIAN MUKHTALIF AL-HADITH ANTARA SAHIH MUSLIM DAN SAHIH AL-BUKHARI

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

ROHMAH, TOYYIBATUR (2013) MINUM SAMBIL BERDIRI DALAM SAHIH MUSLIM : KAJIAN MUKHTALIF AL-HADITH ANTARA SAHIH MUSLIM DAN SAHIH AL-BUKHARI. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
cover.pdf

Download (859kB) | Preview
[img]
Preview
Text
abstrak.pdf

Download (430kB) | Preview
[img]
Preview
Text
daftar isi.pdf

Download (656kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab 1.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab 2.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab 3.pdf

Download (7MB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab 4.pdf

Download (3MB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab 5.pdf

Download (305kB) | Preview
[img]
Preview
Text
pustaka.pdf

Download (500kB) | Preview

Abstract

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana kualitas hadits tentang kebolehan Minum sambil berdiri dalam s}ahih Muslim no. indeks: 114 2) Bagaimana kualitas hadits tentang kebolehan Minum sambil berdiri dalam sahih al-Bukhari no. indeks: 5615. 4) Bagaimana penyelesaian dari hadis mukhtalif hadis minum sambil berdiri antara Shih Muslim dan Sahih al-Bukhari.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan Nabi melarang minum sambil berdiri, mengetahui kualitas hadis yang melarang dan memperbolehkan minum sambil berdiri serta mengetahui penyelesaian kontradiksi hadis tentang minum sambil berdiri.
Dalam menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini bersifat kepustakaan (library research) Jadi, pengumpulan data diperoleh dengan meneliti kitab Sahih Muslim dan dibantu dengan kitab standart lainnya, kemudian dianalisa dengan menggunakan metode takhrij, kritik sanad, kritik matan dan metode Mukhtalif Hadis sebagai teori penyelesaian dua permasalahan hadis yang terlihat bertentangan.
Penelitian ini dilakukan untuk memaparkan akan adanya Hadis larangan dan kebolehan minum sambil berdiri. karena banyak yang memahami bahwa hadis yang memperbolehkan itu lebih kuat dari hadis yang melarang tanpa mengetahui proses penyelesaian hadis tersebut.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Nabi tidak menyebutkan secara gamblang alasan pelarangan minum sambil keadaan berdiri, tapi dalam kitab Aridatu al-Ahwazi di sebutkan bahwa pelarangan tersebut tidak bersifat tasyri tapi pelarangan tersebut bersifat tadib dan pengobatan. Adapun kualitas hadis tentang larangan dan kebolehan minum sambil berdiri adalah Sahih li dzatihi baik sanad maupun matan-nya. karena berdasarkan pada kualitas perawi yang kesemuanya tsiqqah (adil dan dhabit). Kemudian sanadnya bersambung dari mukharij sampai Nabi Muhammad SAW, tidak bertentangan dengan Alquran, serta terhindar dari syudzudz dan illat. Ada tiga metode penyelesaian mukhtalif hadis diatas yakni menggunakan metode al-Jam u , metode Tarjih dan metode nasakh-mansukh. Dari sekian metode yang ada, Penulis lebih cenderung menggunakan metode al-Jam u, hal ini disebabkan karena metode tersebut bersifat netral, tanpa mengenyampingkan salah satu dari kedua hadis diatas.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: Pembimbing: Athoillah Umar
Creators:
CreatorsEmailNIM
ROHMAH, TOYYIBATURUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: UIN Sunan Ampel Surabaya > Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tafsir Hadis
Keywords: Sahih Muslim; Sahih al-Bukhari; Mukhtalif Hadis
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tafsir Hadis
Depositing User: Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 29 Jan 2014
Last Modified: 04 Apr 2015 04:59
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/10961

Actions (login required)

View Item View Item