Tinjauan hukum Islam terhadap praktek penanaman modal di Pulau Mandangin

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ihksan, Ihksan (1992) Tinjauan hukum Islam terhadap praktek penanaman modal di Pulau Mandangin. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (245kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (130kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (154kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (449kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (607kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (496kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (171kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (161kB) | Preview

Abstract

Pulau Mandangin adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah selatan pulau Madura. Sumber penghasilan penduduk yang paling dominan adalah hasil penangkapan ikan laut dan sebagian kecil perdagangan. Sementara itu nelayan diharuskan menjual ikan hasil tangkapannya kepada penanam modal dan sebagian penanam modal juga meminta bagian hasil dari nelayan yang biasa disebut “kemurahan” dan permintaan “satos sapolo”(setiap penghasilan diminta sepuluh bagian atau sepuluh persen dari penghasilan). Pada penelitian ini penulis mengambil judul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Penanaman modal Di Pulau Mandangin”dengan rumusan masalah: Bagaimana diskripsi tentang praktek penanaman modal berikut tentang “santos sapolo”yang dilakukan oleh pedagang besar, nelayan besar dan pendega di pulau Mandangin selama tahun 1992 dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktek penanaman modal tersebut. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perkongsian dalam usaha penangkapan ikan yang dilakukan juragan dan pandega. Juragan menanamkan modal berupa tenaga dan dan harta (peralatan), sedangkan pandega hanya bermodalkan tenaga dan keahlian. Sedangkan tinjauan hukum Islam terhadap praktek penanaman modal yang dilakukan oleh juragan dan pandega dapat digolongkan kepada bentuk syirkah yaitu perpaduan antara syirkah ‘inan dan syirkah abdan. Sementara itu perkongsian yang dilakukan pedagang dengan juragan sebagai akad mudarabah. Dengan demikian praktek penananman modal di pulau Mandangin adalah sah sesuai dengan hukum Islam.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Ihksan, Ihksan--018800027
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorAR, Masduha----
Subjects: Hukum Islam
Keywords: Tanam modal; Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Arsip Syariah
Depositing User: Editor : Arifah Wikansari------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 27 Dec 2016 02:02
Last Modified: 21 Feb 2020 08:25
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/14670

Actions (login required)

View Item View Item