This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Erdyansyah, Mochammad Dimas Yusuf (2017) Stratifikasi sosial dalam komunitas gay di Kelurahan Gubeng Kecamatan Gubeng Kota Surabaya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (165kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (278kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (405kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (406kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (317kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (175kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (282kB) | Preview |
Abstract
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah 1. Bagaimanakah pembentukan kelas di komunitas gay di Kelurahan Gubeng Kecamatan Gubeng Kota Surabaya? 2. Bagaimana pola gaya hidup komunitas gay di Kelurahan Gubeng Kecamatan Gubeng Kota Surabaya?. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hal-hal yang menjadi kriteria pembentukan kelas dan mengetahui gaya hidup dalam komunitas gay di Kelurahan Gubeng Kecamatan Gubeng Kota Surabaya.Untuk menjawab permasalahan diatas menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara. Teori yang digunakan dalam melihat fenomena yang terjadi pada komunitas gay di Kelurahan Gubeng adalah teori stratifikasi sosial atau kelas Max Weber.Maka dari itu, penelitian tersebut dapat diperolah beberapa kesimpulan bahwa; (1) Memang benar jika dalam komunitas gay terdapat stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial di komunitas gay ada beberapa macam. Seperti dari segi tipe / peran gay terdapat istilah Top dan Bottom. Selanjutnya adalah dari segi sifat ada beberapa tingkatan, yang pertama manly, berarti gay yang bersifat gagah perkasa, yang kedua adalah yang biasa-biasa saja dan yang ketiga adalah gay kecimpringan yang lebih diartikan ngondek, gemulai seperti perempuan.Sedangkan berdasarkan strata/kelas komunitas gay terbagi menjadi tiga yaitu kelas atas, menengah, bawah. (2) gaya hidup komunitas gay berbeda-beda tergantung dari strata/kelas atau latar belakangnya. gay kelas atas mempunyai gaya hidup yang cenderung disiplin seperti rajin angkat beban, merawat wajah. Gaya hidup mereka yang lain adalah ketika mereka berkumpul biasanya di cafe yang terkenal di pusat perbelanjaan. Yang kedua menengah, gaya hidupnya hampir sama dengan kelas atas namun mereka lebih fleksibel ketika berkumpul dengan temannya. Gay kelas bawah lebih nekat, terbuka dan tidak terkontrol. Seperti melakukan oral sex di di semak-semak sekitar pattaya yang di pinggir sungai. Faktor ekonomi juga mempengaruhi dalam pembentukan stratifikasi sosial, karena dengan uang, kaum gay dapat merawat dan memperindah fisik mereka sehingga mereka bisa menjadi gay kelas atas.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Sosiologi | ||||||||
Keywords: | Stratifikasi sosial; komunitas; gay | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi | ||||||||
Depositing User: | Dimas Mochammad Y.E | ||||||||
Date Deposited: | 28 Feb 2017 08:21 | ||||||||
Last Modified: | 15 Oct 2024 02:54 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/15765 |
Actions (login required)
View Item |