This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Dawafi, Agus Ali (2000) Al Irshadat fi al tarjamah al ma'nawiyyah: min al 'arabiyyah ila al indunisiyyah. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (72kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (280kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (251kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (643kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (273kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (266kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (316kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (362kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (253kB) | Preview |
Abstract
Secara garis besar penerjemahan dibagi menjadi dua; penerjemahan tekstual (harfiah) dan penerjemahan kontekstual (maknawiah) penerjemahan secara tekstual akan banyak mengalami kesulitan karena adanya perbedaan tata bahasa antara Bahasa sumber dan bahasa penerima, oleh karena itu dalam menerjemahkan suatu teks Arab sering digunakan terjemahan kontekstual yaitu penerjemahan yang lebih banyak menekankan pada makna daripada bentuk, artinya bentuk bahasa sumber boleh diubah atau bahkan suatu keharusan agar gagasan yang akan diterjemahkan bias disampaikan. Skripsi ini menjelaskan petunjuk penerjemahan secara kontekstual, seorang penerjemah harus menguasai bidang atau disiplin ilmu yang akan diterjemahkan, sehingga dia paham betul mengenai istilah atau idiom yang berlaku. Di samping bakat, penerjemah juga harus menguasai tata bahasa atau kaidah bahasa sumber dan bahasa penerima, dalam bahasa Arab menyangkut, ilmu nahwu, sharaf, balaghoh dan dalalah. Penerjemah juga dituntut paham tentang teori-teori menerjemah dan terakhir dia harus menguasai pola-pola kalimat atau struktur kalimat. Mengenai poin yang terakhir ini, akan banyak membantu dalam menerjemahkan, karena disebabakan oleh tuntutan bahasa, banyak perubahan kalimat dari Bahasa sumber ke dalam bahasa penerima misalnya; kalimat pasif menjadi kalimat aktif atau sebaliknya, penghilangan sebagian kalimat, jamak menjadi mufrad, kalimat benda menjadi kalimat kerja dan sebagainya. Dalam memulai suatu proyek penerjemahan, secara garis besar yang harus dilakukan penerjemah adalah, pertama memahami isi wacana kemudian mengupas isi-isi wacana tersebut, yang kedua menerjemahkannya dengan cermat sehingga tak ada gagasan atau ide yang hilang, ketiga penghalusan terjemah yakni penyesuaian dengan langgam atau tutur bahasa penerima dengan bentuk sewajarnya.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Alih Aksara Bahasa Arab |
||||||
Keywords: | Panduan penerjemahan; pedoman menerjemahkan | ||||||
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Bahasa dan Sastra Arab | ||||||
Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 29 Mar 2017 08:16 | ||||||
Last Modified: | 07 Dec 2017 17:59 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/15988 |
Actions (login required)
View Item |