This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Chanifah, Nur (1997) Teologi Muhammad Abduh: tentang kebebasan manusia. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (97kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (119kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (268kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (581kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (411kB) | Preview |
Abstract
Teologi juga dikenal sebagi ilmu kalam, tauhid, aqidah dan ushuluddin merupakan ajaran yang terpenting dalam ajaran islam. Dalam sejarah pemikiran perkembangan pemikiran islam terdapat berbagai macam aliran teologi yang secara garis besar dapat dikategorikan sebagaimana diatas. Kemunculan aliran aliran teologi dalam islam diawali oleh pertikaian politik antara Ali bin Abi Thalib dengan Mu'awiyah bin Abi Sofyan yang kemudian berujung dengan peristiwa tahkim. Tahkim yang disinyalir berjalan pincang dan tidak adil itulah menimbulkan pertikaian pertikaian teologis dikalangan umat islam dan kemudian melahirkan aliran aliran aqidah yakni khawarij. Muhammad Abduh adalah seorang teolog yang mempunyai corak pemikiran rasional, yang dalam beberapa konsep pemikirannya banyak mempunyai kesamaan dengan pandangan kaum mu'tazilah. Hal ini dikarenakan keduanya mempunyai kesamaan dalam menempatkan peranan akal pikiran yakni sama sama memberikan kedudukan yang tinggi terhadap akal. Dalam persoalan ikhtiyar manusia, Muhammad Abduh mempunyai kesamaan yang jelas sekali dengan kalangan mu'tazilah yakni bahwa manusia mempunyai kebebasan terhadap dirinya didalam menjelaskan persoalan ikhtiar manusia Muhammad Abduh banyak menonjolkan sunnatullah sebagai dasar argumen pandangan pandangannya sehingga tidak mengherankan jika didalam persoalan perbuatan manusia pemikiran Muhammad Abduh lebih moderat daripada kaum mu'tazilah. Menurut Muhammad Abduh kebebasan kehendak manusia itu merupakan sifat alami (dasar) karena itu, maka ia sudah ada pada manusia sejak manusia itu dilahirkan kemuka bumi ini dan kalau sifat dasaritu dihilangkan darinya maka ia bukan manusia tapi menjadi makhluk lain. Kebebasan manusia sama sekali tidak akan merenggut kemutlakan Tuhan, karena tidak sewajarnya dan bukan tempatnya manusia menyetarakan diri dengan Tuhan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Teologi | ||||||
Keywords: | Teologi; Muhammad Abduh | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tafsir Hadis | ||||||
Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 10 Apr 2017 06:58 | ||||||
Last Modified: | 08 Dec 2017 10:01 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/16036 |
Actions (login required)
View Item |