This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Purwanto, Purwanto (2012) Analisis hukum positif dan hukum Islam terhadap kecepatan proses persidangan bagi terdakwa pencurian dengan alasan mengidap HIV/AIDS: Studi putusan PN Gresik No. 526/Pid.B/2011/PN.Gs. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (120kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (117kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (204kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (435kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (731kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (349kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (374kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (132kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (153kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini merupakan hasil penelitian kepustakaan untuk menjawab dua pertanyaan: Bagaimanakah pertimbangan hakim dalam percepatan persidangan bagi terdakwa pencuruan yang mengidap HIV/AIDS berdasarkan Undang Undang No. 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana dan bagaimana pandangan hukum Islam terhadap percepatan proses persidangan bagi terdakwa pencurian pengidap HIV/AIDS. Data penelitian dihimpun menggunakan metodologi penelitian kualitatif sedangkan model penelitiannya adalah penelitian kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian penulis menemukan bahwa sanksi pidana pencuruan yang dilakukan oleh dua orang dengan cara bersekutu diatur dalam pasal 363 point ke 4 ayat (1) KUHP ancaman hukuman 7 tahun penjara. Dalam KUHAP tindak pidana dalam pasal ini termasuk pidana berat yang seharusnya diperiksa dengan acara pemeriksaan biasa. Namun, karena alasan tertentu proses terdakwa dipermudah yakni dengan acara cepat dan sanksi pidana yang dijatuhkan termasuk ringan yakni dua bulan dipotong masa penahanan. Sedangkan menurut pandangan hukum Islam pencurian (sariqah) dalam Islam berlaku hukuman had dan ta’zir. Pencurian yang telah mencapai nisab yang ditentukan hukumannya yakni potong tangan. Namun disisi lain Islam menberikan toleransi bahkan tidak dikenai hukuman terhadap pelaku pidana yang dilakukan karena sakit darurat. Dan dalam persidangan dibolehkan untuk memberi kelonggaran untuk orang- orang yang sedang sakit.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum Islam > Pencurian Hukum Islam > Pidana Positif |
||||||||
Keywords: | Kecepatan proses persidangan; pencurian | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Siyasah Jinayah | ||||||||
Depositing User: | Editor : Arifah Wikansari------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||||
Date Deposited: | 05 Jun 2017 02:31 | ||||||||
Last Modified: | 30 Aug 2024 02:59 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/17122 |
Actions (login required)
View Item |