Kontekstualisasi makna kaffah dalam perspektif Islam: kajian tematik penafsiran Muhammad Abduh, Mustafa al Maraghi dan Wahbah al Zuhayli melalui pendekatan semantik (linguistik)

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Akmal, Wahib (2017) Kontekstualisasi makna kaffah dalam perspektif Islam: kajian tematik penafsiran Muhammad Abduh, Mustafa al Maraghi dan Wahbah al Zuhayli melalui pendekatan semantik (linguistik). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Cover.pdf

Download (651kB)
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (239kB) | Preview
[img] Text
Daftar Isi.pdf

Download (220kB)
[img] Text
Bab 1.pdf

Download (554kB)
[img] Text
Bab 2.pdf

Download (722kB)
[img] Text
Bab 3.pdf

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini berawal dari banyak munculnya kekerasaan bersosialisasi di masyarakat yang mengatasnamakan kelompok-kelompok dalam agama Islam. Mereka menjadikan al-Qur’an dan hadis sebagai penguat hujjah mereka dalam beradu argumen dengan kelompok selain mereka sekaligus tameng terhadap segala manuver yang ditujukan kepada mereka atas sifat keras dan intolerannya terhadap setiap ikhtilaf yang mendera khalayak. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah 1.) Bagaimana analisis penafsiran dari “Islam Kaffah” menurut tiga mufassir yakni Muhammad ‘Abduh, Mustafa al-Maraghi dan Wahbah al-Zuhayli?, 2.) Bagaimana konstekstualisasi “Islam Kaffah” dalam perspektif al-Qur’an di era kontemporer?. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis data penafsiran menurut beberapa mufasir, di antaranya Muhammad ‘Abduh, Mustafa al-Maraghi dan Wahbah al-Zuhayli sebagai salah satu wakil dari sekian banyak mufasir kontemporer yang produk penafsirannya telah beradaptasi dengan keadaan sosial-histori di masyarakat era modern tanpa memarginalisasi pendapat mufasir klasik. Disamping itu penulis juga akan mengkontekstualkan pendapat ketiga mufasir tersebut melalui pendekatan semantik/linguistik. Dalam menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan berdasarkan kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode penyajian secara deskriptif dan analitis. Sesuai dengan tujuan tersebut, data primer yang digunakan berasal dari penjelasan-penjelasan penafsiran oleh beberapa mufasir dalam kitab tafsirnya, serta data sekunder berasal dari buku-buku yang relevan dengan penelitian ini. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ketiga mufasir tersebut di atas mempunyai pemahaman yang hampir sama terkait makna “Islam Kaffah” itu sendiri. Persamaan yang paling mencolok yakni mereka mendengungkan asas-asas persatuan sebagai dianggapnya seseorang masuk dalam kategori “Kaffah”. Begitupun sebaliknya, mereka yang sukanya berselisih atau yang senantiasa membuat orang lain bercerai-berai, justru sebenarnya mereka-lah yang telah mengikuti langkah-langkah setan, sedangkan orang-orang yang mengikuti langkah-langkah setan bukanlah termasuk dari pemeluk “Islam Kaffah”. Sebagaimana yg telah dijelaskan diakhir surat al-Baqarah:208 yang berbunyi وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Akmal, Wahibwahib.akmal@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Linguistik
Keywords: Makna kaffah; Muhammad Abduh; Mustafa al Maraghi; Wahbah al Zuhayli
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Akmal Wahib
Date Deposited: 24 Jul 2017 07:23
Last Modified: 19 Sep 2017 03:04
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/17554

Actions (login required)

View Item View Item