This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Latifah, Siti (2017) Eksistensi tradisi barter pada masyarakat pedalaman di Desa Bantal Kecamatan Asembagus Kebupaten Situbondo. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover .pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (155kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (161kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (350kB) | Preview |
|
Text
Bab 2.pdf Download (333kB) |
||
Text
Bab 3.pdf Download (197kB) |
||
Text
Bab 4.pdf Download (628kB) |
||
Text
Bab 5.pdf Download (158kB) |
||
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (156kB) | Preview |
Abstract
Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1. Bagaimana praktek eksistensi tradisi barter yang berada di desa Bantal?, 2. Apa yang menjadi latar belakang masyarakat desa Bantal mempertahankan tradisi barter? sedangkan tujuan dari penelitian ini:1) Untuk mengetahui praktek eksistensi tradisi barter yang di desa Bantal, 2) untuk mengetahui apa yang menjadi latar belakang masyarakat desa Bantal mempertahankan tradisi barter di desa Bantal. Untuk menjawab permaslahan tersebut peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan subjek penelitian menggunakan Snowball sampling, tahap-tahap penelitian yaitu tahap pra lapang, tahap lapangan, tahap analisis data dan tahap penulisan laporan.Dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi, studi pustaka dan dat online. Teori yang digunakan PERTUKARAN George C. Homas. Homas menjelaskan interaksi sosial di masyarakat ini terjadi karena pertukaran sosial,. Prinsip pertukaran ini sama seperti manusia zaman purba ketika melakukan barter, hanya saj yang dupertukarkan tidak selalu dalam bentuk barang yang bissa disentuh, dilihat dan dirasa melainkan juga hal-hal yang tidak terlihat seperti jasa, rasa bahagia, dan kepuasan bantin. Maka dari itu dapat disimpulakan Eksistensi tradisi barter di desa Bantal cukup dikenal oleh masyarakat dalam melakukan tardisi barter ini dilakukan pada keseharian dan juga acara hajatan seperti pernikahan. Terdapat tiga alasan masyarakat hingga sampai saat ini masih mempertahankan tradisi barter ini. 1) Karena faktor tardisi, tardisi tukar-menukar barang yang sering dilakukan oleh mendahulunya dulu sehingga segala sesuatuyang di bwa oleh nenek moyang terdahulu senang tiasa dijaga dan dilestarika oleh masyarakat desa Bantal. 2).Ekonomi karena kurangnya perekonomian yang tidak mencukupi untuk kebutuhan keseharian. 3). Pendidikan karena mayoritas masyarakat desa Bantal tingkat pendidikan adalah SD dan SMP saja hal tersebut juga yang melatar belakangi mengapa hingga sampai saat ini tradisi barter tetap berlangsung di desa Bantal.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Sosiologi | ||||||
Keywords: | Eksistensi tradisi; barter; masyrakat pedalaman | ||||||
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi | ||||||
Depositing User: | Latifah Siti | ||||||
Date Deposited: | 26 Jul 2017 08:17 | ||||||
Last Modified: | 26 Jul 2017 08:17 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/17736 |
Actions (login required)
View Item |