Tinjauan hukum Islam terhadap pemahaman penukar uang dengan jumlah yang tidak sama: studi kasus di Desa Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Syafitri, Anna Putri (2017) Tinjauan hukum Islam terhadap pemahaman penukar uang dengan jumlah yang tidak sama: studi kasus di Desa Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Cover.pdf

Download (680kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (134kB)
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (158kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (289kB) | Preview
[img] Text
Bab 2.pdf

Download (440kB)
[img] Text
Bab 3.pdf

Download (206kB)
[img] Text
Bab 4.pdf

Download (248kB)
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (150kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (161kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan dengan umusan masalah: Pertama, Bagaimana deskripsi tentang pemahaman para pelaku akad mengenai penukaran uang dengan jumlah yang tidak sama. Kedua, Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik penukaran uang dengan jumlah yang tidak sama jika dikaitkan dengan pemahaman para pelaku. Data penelitian ini dihimpun melalui observasi dan wawancara (interview), kemudian dianalisis secara kualitatif menggunakan metode analisis deskriptif dengan menggunakan pola pikir induktif, sehingga ditemukan suatu pengetahuan yang secara umum diakui kebenarannyauntuk selanjutnya ditarik sebuah kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat 6 (enam) orang yang belum mengerti tentang penukaran uang dengan jumlah yang tidak sama tersebut. Karenaitu, merekatidak pernah mempermasalahkan kekurangan itu, dan menjadikannya sebagai upah. Terdapat 4 (empat) orang yang faham akan hukumnya, tetapi penukar akhirnya beranggapan bahwa kekurangan iu adalah upah menunggu para konsumen. Disisi lain, 2 (dua) orang merasa dirugikan dan 1 (satu) orang menganggapnya s}adaqah. Dikaitkan antara hukum Islam dengan konstruksi para pelaku, penukaran uang tersebut menjadi boleh, jika kekurangan yang didapatkan oleh penukar itu adalah sebagai upah (ujrah) untuk pemilik usaha penukaran uang, dan harus di jelaskan pada saat melakukan akad.Sehingga kedua pihak mengerti dan tidak ada yang merasa dirugikan. Tapi jika penukar uang itu merasa dirugikan karena mereka mengetahui bahwa dalam penukaran uang itu harus sama jumlah nilainya, masuk dalam teori al-sarf maka hukumnya bisa menjadi tidak boleh. Sejalan dengan kesimpulan diatas, maka disarankan kepada pemilik usaha penukaran uang itu lebih baiknya dijelaskan kembali maksud dari penguranganjumlah uang yang didapatkan oleh pihak penukar uang tersebut, atau membiarkan jumlah uang dalam penukaran itu sama, tetapi dengan meminta imbalan kepada penukar uang atas jasa tersebut.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Syafitri, Anna Putriannaputrisyafitri@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Hukum Islam
Hukum Islam > Jual Beli
Keywords: Hukum Islam; penukar uang
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Syafitri Anna Putri
Date Deposited: 07 Aug 2017 03:10
Last Modified: 16 Oct 2017 03:02
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/18460

Actions (login required)

View Item View Item