This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Ayuni, Rizka Feby (2017) Ajaran dan umat Khonghucu: implementasi ajaran Wu Chang terhadap perilaku umat Khonghucu di Klenteng Hok Sian Kiong Mojokerto. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (462kB) | Preview |
|
Text
Abstrak.pdf Download (185kB) |
||
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (189kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (372kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (430kB) | Preview |
|
Text
Bab 3.pdf Download (411kB) |
||
Text
Bab 4.pdf Download (215kB) |
||
Text
Bab 5.pdf Download (187kB) |
||
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (226kB) |
Abstract
Tema yang diambil penulis merupakan implementasi ajaran Wu Chang terhadap perilaku umat Khonghucu, serta aktivitas sosial umat Khonghucu. Peneliti tertarik mengambil tema ini karena tertarik terhadap asal usul ajaran Wu Chang yang menjadi dasar ajaran Khonghucu dan ingin mengetahui implementasinya di kehidupan umat secara individu, bersama sesama, dan dengan masyarakat. Metode yang digunakan adalah kualitatif, yaitu penelitian lapangan dengan menngunakan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teori yang digunakan sebagai pisau analisis adalah teori interaksi simbolik George Herbert Mead yang menjelaskan mengenai interaksi yang terjadi dalam masyarakat yang dipengaruhi oleh self (diri), mind (pikiran) dan society (masyarakat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ajaran Wu Chang bukan hanya merupakan ide (mind) namun, ajaran ini menjalar dalam kehidupan umat Khonghucu baik secara individu, sesama umat maupun bermasyarakat. Sedangkan dalam konsep saya (I) dapat ditunjukkan dengan perilaku umat Khonghucu yang mencerminkan implementasi ajaran Wu Chang yaitu pertama, cinta kasih (Ren) dengan berbakti, menghargai jasa orang lain, membantu orang lain dan rasa kemanusiaan. Kedua, kebenaran (Yi) dengan melakukan kewajiban dan merasa enggan jika tidak ikut. Ketiga, kesusilaan (Li) dengan mengikuti aturan dalam beribadah maupun norma masayarakat, jujur, menolong teman dan menyapa orang tua terlebih dahulu. Keempat, kebijaksanaan (Zhi) dengan perilaku tanggung jawab, percaya diri, musyawarah dan keterbukaan. Kelima, dapat dipercaya (Xin) dengan mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dalam lingkungan dan ajaran kejujuran dari orang tua. Dalam aktifitas sosial umat terjadi percampuran budaya dalam penyebutan beberapa istilah seperti pembagian takjil, sahur dan maulid nabi Muhammad. Konsep masyarakat (society) sendiri terlihat dari keengganan yang dirasakan oleh beberapa umat Khonghucu Akan tetapi sekarang menjadikan suatu kebiasaan yang membuat kaharmonisan terjalin, disini individu dan masyarakat saling mempengaruhi dan akhirnya menjadi satu keseragaman yang sama dalam masyarakat.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Agama | ||||||
Keywords: | Implementasi Ajaran Wu Chang; aktivitas sosial | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Perbandingan Agama | ||||||
Depositing User: | Ayuni Rizka Feby | ||||||
Date Deposited: | 14 Aug 2017 06:22 | ||||||
Last Modified: | 14 Aug 2017 06:22 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/19366 |
Actions (login required)
View Item |