This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Muryani, Muryani (2017) Agama dan budaya: praktik inkulturasi gereja dan budaya Jawa di Gereja Katolik Puhsarang Kediri. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Muryani_E32213049.pdf Download (3MB) |
Abstract
Studi tentang Inkulturasi Gereja dan budaya dapat dikatakan masih minim. Skripsi ini merupakan studi tentang Agama dan Budaya Praktik Inkulturasi Gereja dan Budaya Jawa di Gereja Katolik Puhsarang. Agama tidak terlepas dari kehidupan manusia sebagai sesuatu yang sakral. Ketika suatu agama (baru) datang, agama tersebut pasti bertemu dengan agama atau kepercayaan bahkan kebudayaan lain yang sudah terlebih dahulu ada di tempat itu. Sejalan dengan itu reaksi yang dimunculkan pun akan sangat beragam, bisa berupa reaksi yang positif dan negatif dari masyarakat setempat. Sekalipun ada masyarakat yang merespon dengan sikap menerima, namun tidak berarti tanpa melewati tahapan-tahapan penyesuaian. Penyesuaian ini dapat berupa inkulturasi ataupun akulturasi. Masalah yang diangkat dari latar belakang di atas, yaitu tentang bagaimana praktik inkulturasi Gereja dan budaya di Gereja Puhsarang serta bentuk-bentuknya dan bagaimana pendapat jemaat Katolik Gereja terhadapat praktik inkulturasi yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang adanya praktik inkulturasi dan bentuk-bentuknya yang berupa fisik maupun kegiatan ritual, sekaligus mengetahui pendapat jemaat Gereja terkait praktik inkulturasi yang terjadi di Gereja Puhsarang. Dengan begitu dapat dilihat terjadinya proses inkulturasi di desa Puhsarang tidak menimbulkan konflik antara pihak Gereja dan masyarakat, bahkan sebaliknya mereka saling menerima dan hidup harmonis. Metode yang digunakan yaitu deskriptif analisis, difokuskan kepada inkulturasi yang terjadi dalam Gereja. Menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.Gereja Puhsarang salah satu hasil dari inkulturasi yang terlihat dari bentuk bangunan, alatmusiktradisional yang digunakan serta ritual keagamaan. Inkulturasi tidak dapat disandingkan dengan akulturasi, karena inkulturasi adalah istilah yang digunakan di dalam paham Kristiani yang merujuk pada adaptasi ajaran-ajaran Gereja pada saat dihadapkan pada kebudayaan-kebudayaan non-Kristen. Definisi inkulturasi lebih tepat diperbandingkan dengan indigensasi, kontekstualisasi dan inkarnasi. Sedangkan inkulturasi yang terjadi di Gereja Puhsarang cenderung mendekati ketiganya.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Agama Gereja |
||||||
Keywords: | Praktik Inkulturasi; Gereja Katolik | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Studi Agama - Agama | ||||||
Depositing User: | muryani muryani | ||||||
Date Deposited: | 18 Sep 2017 06:57 | ||||||
Last Modified: | 04 Mar 2019 08:26 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/20217 |
Actions (login required)
View Item |