Interpretasi pemilih terhadap kemenangan incumbent wakil bupati pada pemilihan bupati Sidoarjo 2010: studi Kasus pada warga terdampak luapan lumpur lapindo di Tanggulangin Sidoarjo

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Jannah, Miftachul (2011) Interpretasi pemilih terhadap kemenangan incumbent wakil bupati pada pemilihan bupati Sidoarjo 2010: studi Kasus pada warga terdampak luapan lumpur lapindo di Tanggulangin Sidoarjo. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Miftachul Jannah_E04207027.pdf
Download (4MB)

Abstract

Pilkada langsung merupakan sarana yang tepat bagi pemilih untuk mengekspresikan aspirasinya dalam memilih kandidat yang tepat sebagai pemimpin lima tahun ke depannya. Jika dalam Pilkada tersebut terdapat incumbent kepala daerah atau wakil kepala daerah yang mencalonkan diri, maka idealnya yang menjadi penilaian pemilih adalah kinerjanya selama menjabat sebagai kepala daerah atau wakil kepala daerah. Apalagi jika pemilih dihadapkan pada suatu permasalahan yang pada saat incumbent tersebut menjabat masih belum menemukan solusi yang sesuai dengan harapan pemilih. Seperti yang terjadi pada warga terdampak luapan lumpur Lapindo di Kecamatan Tanggulangin. Skripsi ini berisi tentang pemilih dalam memaknai kemenangan incumbent yang akhimya berdampak pada perilaku pemilih warga terdampak luapan lumpur Lapindo di Kecamatan Tanggulangin yang cenderung memilih incumbent. Rumusan masalah yang dimunculkan pada skripsi ini adalah bagaimana warga terdampak luapan lumpur Lapindo di Kecamatan Tanggulangin dalam memaknai kemenangan incumbent wakil bupati pada Pemilihan Bupati Sidoarjo 2010. Penelitian dalam skripsi ini merupakan penelitian lapangan yang berjenis studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini mengambil lokasi penelitian di Kecamatan Tanggulangin dengan batasan masalah yaitu warga terdampak luapan lumpur Lapindo. Pertimbangan yang digunakan dalam memilih lokasi tersebut adalah Tanggulangin merupakan salah satu wilayah yang juga terdampak luapan lumpur Lapindo. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah wawancara mendalam dengan warga terdampak luapan lumpur Lapindo, tim sukses (formal dan informal) incumbent, dan beberapa anggota PPK Tanggulangin. lnforman-informan tersebut dipilih melalui metode purposive sampling dengan anggapan bahwa informan yang dipilih tersebut mengetahui permasalahan yang sebenarnya. Selain itu data-data yang diperoleh melalui wawancara tersebut didukung dengan data yang dihasilkan melalui dokumentasi. Setelah itu data-data tersebut dianalisis menurut model Miles dan Huberman. Tahapannya yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kemudian untuk meningkatkan pemahaman peneliti terhadap data yang telah ditemukan serta meningkatkan kekuatan data. Maka digunakan teknik keabsahan data triangulasi dan member check.Hasil penelitian dalam skripsi ini menunjukkan bahwa warga terdampak luapan lumpur Lapindo memiliki kecenderungan memilih incumbent pada Pemilihan Bupati Sidoarjo 2010. Kecenderungan tersebut karena warga terdampak memiliki orientasi terhadap flgur incumbent dan isu yang diusung incumbent. Dua orientasi yang ada di dalam diri warga terdampak luapan lumpur Lapindo tersebut memiliki kadamya masing-masing. Dalam diri warga lebih didominasi oleh orientasi terhadap flgur incumbent. Dominasi orientasi kandidat tersebut timbul karena adanya sosialisasi yang panjang oleh incumbent kepada masyarakat Sidoarjo khususnya warga terdampak luapan lumpur Lapindo. Sosialisasi tersebut dilakukan melalui organisasi keagamaan yang ada di wilayah Tanggulangin, yaitu Muslimat, Fatayat, GP. Ansor, dan Aisyiyah. Melalui organisasi-organisasi tersebut, segala informasi terkait incumbent masuk dalam mainset warga terdampak dan mempengaruhi warga yang lainnya. Dari itu semua proses identiflkasi terhadap figur incumbent melekat dalam warga terdampak luapan lumpur Lapindo. Sehingga warga terdampak Iuapan lumpur Lapindo di Tanggulangin tersebut memaknai kemenangan incumbent sebagai sebuah perolehan suara telak yang diperoleh dari sosialisasi panjang oleh incumbent. Dari proses sosialisasi tersebut akhimya membentuk orientasi dalam diri warga sehingga mempengaruhi perilaku memilih warga terdampak luapan lumpur Lapindo untuk cenderung memilih incumbent.