Hubungan antara tingkat kemandirian dengan tingkat kompetensi sosial pada remaja

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Azizah, Wiwin (2010) Hubungan antara tingkat kemandirian dengan tingkat kompetensi sosial pada remaja. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Wiwin Azizah_B07205032.pdf
Download (2MB)

Abstract

Kemandirian pada remaja sangat membantu remaja dalam menjalankan aktifitas-aktifitas disekolahnya. Remaja yang memiliki banyak aktifitas tentunya lebih banyak berinteraksi dengan teman-teman sebayanya. Sehingga hal tersebut tentunya dapat meningkatkan kemampuanya untuk berhubungan dengan orang lain. Berdasarkan periodesasi proses tingkat kemandirian dengan tingkat kompetensi sosial pada remaja maka dapat ditarik rumusan masalah pada penelitian yaitu Apakah terdapat hubungan antara tingkat kemandirian dengan tingkat kompetensi sosial pada remaja. Dari permasalahan yang ditarik dari penelitian ini, maka data-data yang ada dikumpulkan dan di susun sistematis dengan menggunakan teknik statistic infersial, dimana statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel, dan hasilnya akan digeneralisasikan untuk populasi dimana sampel diambil, dan berdasarkan jenis datanya maka digolongkan pada statistik parametrik, menggunakan teknik korelasi produck moment dari kart person dengan bantuan SPSS versi 13. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara tingkat kemandirian dengan kompetensi sosial remaja memberikan hubungan antara tingkat kemandirian dengan kompetensi sosial. Adapun hubungan antara tingkat kemandirian dengan kompetensi sosial tergolong kuat Demikian halnya, dapat diarrtikan bahwa jika tingkat kemandirian ditingkatkan akan menjadikan kompetensi sosial meningkat pula. Dalam pelaksanaan intensitas training kemandirian hendaknya tidak hanya pada disekolah saja, saat siswa sebagai remaja sikap mandiri yang pada akhir meningkat kompetensi sosial dalam menghadapi problem hidup kelak. Dari basil penelitian yang dilakukan akhimya dapat ditarik kesimpulan bahwa dari data analisis korelasi product moment menunjukkan adanya korelasi antara tingkat kemandirian dengan kompetensi sosial siswa kelas X, XI, dan XII SMK Negeri I Surabaya tergolong sedang, dengan arah hubungan positif. Artinya, jika tingkat kemandirian tinggi, maka kompetensi sosial tinggi begitu sebaliknya. Seiring dengan kesimpulan diatas, maka disarankan kepada pihak sekolah terutama guru-guru pengajar agar memupuk kemandirian siswa untuk menghadapi masalah dalam belajar mengajar terutama pada pendidikan yang lebih efektif karena pendidikan anak remaja akan lebih efektif dan berkembang selalu lebih besar dikembangkan melalui pendidikan lingkungan sekolah.