This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Fauzan, Ahmad (2018) Meme “piye kabare le? enak jamanku to” perspektif semiotika Roland Barthes. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Ahmad Fauzan_E01213004.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
Meme "Piye kabare le ? Enak jamanku to" yaitu meme bergambar presiden kedua Indonesia dengan melambaikan tangan. Meme tersebut sering sekali dijumpai entah dimanapun karena masyarakat Indonesia masih merindukan pemerintahan Soeharto. Masyarakat menilai hidup di jaman orde baru lebih sejahtera dibanding jaman sekarang. Karena hal tersebutlah muncul meme "Piye kabare le? Enak jamanku to" dengan gambar Soeharto yang tersenyum sambil melambaikan tangan. Berdasarkan uraian tersebut, dipandang urgen untuk meneliti tentang meme dan sejarahnya, serta mengaitkan meme "Piye kabare le ? Enak jamanku to" dengan teori semiotika Roland Barthes. seorang tokoh pusat dalam kajian bahasa, sastra, budaya, dan media yang mengkaji mengenai tanda. Untuk menjawab kedua permasalahan tersebut, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Dalam proses pencarian data, peneliti menggunakan metode kepustakaan dimana metode ini mengkaji buku-buku atau literatur-literatur yang relevan dengan permasalahan yang sedang diteliti, khususnya mengenai teori semiotika Roland Barthes tentang meme “Piye kabare le? Enak jamanku to”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Meme "Piye kabare le ? Enak jamanku to" memiliki daya tarik pada sisi pemilihan tokoh. Biasanya meme menggunakan tokoh masa kini, misalnya artis dan penyanyi namun meme ini menggunakan tokoh Soeharto yang masuk dalam konteks politik sehingga memunculkan reaksi pro dan kontra. Terdapat motif dan motivasi sehingga banyak khalayak yang menggunakan meme ini untuk ditempel, diposting, maupun direplikasi. Meme "Piye kabare le ? Enak jamanku to" ditinjau dari teori semiotika Roland Barthes ada 3, yaitu: 1) makna denotasi yang ditemukan pada meme tersebut menyimpulkan bahwa meme tersebut mempunyai arti yang asli atau makna yang sesungguhnya, yaitu menanyakan kabar pada pemuda pemudi bahwa “masih enak jaman saya kan”. 2) Makna konotasi yang ditemukan pada meme tersebut yaitu masyarakat yang merindukan pemimpin pada masa Soeharto yang tegas, bijaksana, dan merakyat serta menginginkan hidup yang sejahtera bagi dirinya dan keluarga. 3) Mitos yang ada pada meme tersebut yaitu seseorang akan mendapat pesan tersendiri pada dirinya masing-masing ketika membaca atau melihat meme tersebut karena pola pikir masyarakat juga mempengaruhi hasil dari makna mitos atau disebut makna pesan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Filsafat | ||||||
Keywords: | Meme; Semiotika Roland Barthes | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam | ||||||
Depositing User: | Fauzan Ahmad | ||||||
Date Deposited: | 14 Feb 2018 07:19 | ||||||
Last Modified: | 14 Feb 2018 07:20 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/22642 |
Actions (login required)
View Item |