Analisis hukum Islam tentang vasektomi dan tubektomi dalam keluarga berencana

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mahrus, Mukhamad (2009) Analisis hukum Islam tentang vasektomi dan tubektomi dalam keluarga berencana. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Mukhamad Makhrus_C01303079.pdf

Download (2MB)

Abstract

Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang berjudul “Analisis Hukum Islam Terhadap Vasektomi Dan Tubektomi Dalam Keluarga Berencana. Sebagai jawaban atas permasalahan dengan rumusan: 1). Bagaimana tinjauan hukum Islam tentang keluarga berencana? 2) Bagaimana pandangan ulama terhadap vasektomi dan tubektomi dalam keluarga berencana? Data penelitian ini keseluruhannya diperoleh dan dihimpun melalui pembacaan dan kajian kepustakaan (Bibliographie Research) dan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kemudian kesimpulannya diambil melalui teknik analitis, deduktif, dan komparatif. Keluaraga berencana menurut ulama, merupakan salah satu bentuk usaha manusia dalam mewujudkan keluarga yang sejahtera dan bahagia guna menghasilkan keturunan generasi yang kuat dimasa yang akan datang. Hukum ber-KB juga bisa berubah dari mubah (boleh) menjadi sunnah, wajib makruh atau haram, seperti halnya hukum perkawinan bagi orang Islam, yang hukum asalnya juga mubah. Hukum mubah itu bisa berubah sesuai dengan situasi dan kondisi individu Muslim yang bersangkutan, selain juga memperhatikan perubahan zaman, tempat dan keadaan masyarakat. Alat kontrasepsi dengan menggunakan metode vasektomi dan tubektomi yang dibenarkan menurut hukum Islam adalah yang cara kerjanya mencegah kehamilan (man’ul h}aml), bersifat sementara (tidak permanen) dan dapat di pasang sendiri oleh yang bersangkutan atau oleh orang lain yang tidak haram memandang auratnya atau orang orang lain yang pada dasarnya tidak boleh memandang auratnya, tetapi dalam keadaan darurat ia dibolehkan. Selain itu, bahan pembuatannya yang digunakan harus berasal dari bahan yang halal, serta tidak menimbulkan implikasi yang membahayakan (mudh}arat) bagi kesehatan. Dari penelitian ini menyimpulkan bahwa KB Menggunakan vasektomi dan tubektomi adalah diperbolehkan dalam keadaan darurat. Sebaiknya setiap orang yang hendak melakukan KB, harus mengerti dan memahami tentang prosedurpelaksanaan KB. Hendaknya Pemerintah dan para ulama, sering mengadakan penyuluhan dan sosialisasi tentang KB yang kaitannya dengan vasektomi dan tubektomi.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Mahrus, Mukhamad--UNSPECIFIED
Subjects: Hukum Islam
Kesehatan
Kesehatan

Keluarga > Keluarga Berencana
Keywords: Hukum Islam; vasektomi; tubektomi; keluarga berencana
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Arsip Syariah
Depositing User: Editor : samid library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 05 Mar 2018 08:24
Last Modified: 02 Apr 2018 08:38
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/23776

Actions (login required)

View Item View Item