Pemikiran Haji Agus Salim tentang relasi Islam dan negara nasioanl Indonesia

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rohman, Faris (2011) Pemikiran Haji Agus Salim tentang relasi Islam dan negara nasioanl Indonesia. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Faris Rohman_C03207022.pdf
Download (2MB)

Abstract

Skripsi ini adalah hasil penelitian kepustakaan (Library Research) . Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: Pertama, Bagaimana pandangan Haji Agus Salim tentang relasi Islam dan negara? Kedua, bagaimana pandangan Haji Agus Salim tentang kontekstualisasi Islam? Data penelitian diperoleh dan dihimpun melalui pembacaan dan kajian kepustakaan selanjutnya dianalisis dengan teknik deskriptif analitis Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Haji Agus Salim dalam menyikapi masalah relasi agama dan negara ciri pemikirannya bersifat komplementer yaitu agama dan negara merupakan suatu hubungan yang bersifat timbal balik dan saling memerlukan corak ini tergambar dari perkataan Haji Agus Salim yang mengatakan: Indonesia tidak pernah mengatakan pernyataan negara Islam, sebagai sila pertama dan yang terpenting dari falsafah negara ditetapkan, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dan Falsafah negara Indonesia terdiri lima sila, keempat sila lainnya harus dipandang sebagai tugas utama yang dihadapi oleh perintah yang selanjutnya dipandang sebagai berkesesuaian dengan perintah Allah di dalam agama yang diturunkannya. Segala urusan mengenai tatanan serta peraturan di dalam masalah kenegaraan kaum Muslim harus mendasarkan diri pada musyawarah. Musyawarah wajib diadakan berkenaan dengan setiap tindakan atau langkah penting. Prilaku Haji Agus Salim tercermin dalam sidang BPUPKI dalam mencari ideologi bangsa, dengan hilangnya tujuh kata menjalankan syariat Islam antara golongan Islam dan nasionalis, Haji Agus Salim mengatakan hasil kompromis atau musyawarah harus bisa diterima, karena hal ini merupakan suatu kesepakatan yang sulit dicapai. Hendaknya kajian tentang relasi agama dan negara Haji Agus Salim dijadikan sumber pengetahuan tentang karakteristik beliau, dan juga agar penulisan tentang Haji Agus Salim ini dijadikan pedoman hidup bagi penyelenggara perpolitikan di negara Indonesia tak lupa pula Lebih baiknya pemikiran tentang Haji Agus Salim dapat dikaji kembali oleh peneliti lain, karena dapat dijadikan studi banding tentang masalah-masalah kenegaraan.