Munafik menurut tafsir al-Misbah

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Zamroni, Anas (2009) Munafik menurut tafsir al-Misbah. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Preview

Text
Anas Zamroni_E03301071.pdf
Download (3MB) | Preview

Abstract

Sifat munafik merupakan salah satu penyakit rohani (batin) yang dapat menyerang pada diri manusia, yaitu suatu sifat burukyang tersembunyi dalam hati yaitu iman dalam mulutnya, tetapi tetap kafir (ingkar) dalam hatinya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah; 1. Bagaimana karakter atau ciri-ciri munafik dalam al-Misbah, 2. Bagaimana penafsiran al-Misbah tentang ayat-ayat munafiq. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, sedangkan metode pendekatan yang digunakan adalah metode tahlili (analisis). Teknik pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi yaitu pengambilan dari bahan-bahan tertulis (sumber primer dan sumber sekunder). Kesimpulan dari penelitian ini adalah; 1. Menurut pendapat M. Quraish Shihab karakteristik Munafik dapat dibagi dalam segi akdah (kepercayaan) yaitu berbicara dusta atau mengakui secara lisan saja tetapi dalam hatinya tidak. Segi perbuatan yaitu mengajak kepada kesesatan dan kejahatan, suka menipu orang muslim. Segi psikologis yaitu dalam hati mereka ada penyakit atau gangguan kejiwaan. 2. Makna dari ciri-ciri munafik dalam tafsir al-Misbah yaitu dilihat dalam segi akidah contohnya: mereka mengakuimu sebagai Rasul Allah hanya lewat ucapannya saja, tetapi dalam hatinya tidak mengakuimu sebagai Rasul (QS. Al-Munafiqun: 1. Kedua dari segi perbuatan contohnya mereka hendak berhakim pada thagut yakni orang-orang atau system hukum yang bertentangan dengan ajaran Islam. Dan dari aspek psikologis contohnya dalam hati mereka ada penyakit maksudnya gangguan yang menjadikan sikap dan tindakan mereka tidak sesuai kewajaran. Ini yang menjadikan mereka berbuat yang buruk (QS. Al-Baqarah: 10)