Bencana Alam dalam perspektif Islam dan Buddha

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Munawaroh, Mundhiroh Lailatul (2011) Bencana Alam dalam perspektif Islam dan Buddha. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Mundhiroh Lailatul Munawaroh_E02207007.pdf
Download (1MB)

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/25252

Abstract

Skripsi ini hasil dari penelitian kepustakaan. Skripsi ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana Bencana Alam dalam perspektif Islam dan Buddha Adakan perbedaan dan persamaan pandangan Islam dan Buddha terhadap terjadinya bencana alam. bagaimana pandangan para tokoh Islam dan Buddha terhadap terjadinya bencan alam. Guna menjawab pertanyaan di atas penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui kajian kepustakaan (Library Reseach) dan wawancara (interview), metode komparatif dan studi dokumen yang selanjutnya dianalisis menggunakan metode Analisis Deskriptif dan Content Analisis. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa bencana alam dalam perspektif Islam dan Buddha tidak terlalu jauh berbeda dalam hal sebab-sebab terjadinya. Bencana alam dalam Islam adalah kehendak Allah, dan salah satu cara Allah menyampaikan pesan kepada manusia bahwa Allah adalah Tuhan dan Penguasa alam semesta, bencana alam adalah sunnatullah. Sebagian umat Islam percaya bah wa datangnya bencana alam sebagai ujian, "adhab dan bala . Sedangkan bencana alarn dalam Buddha ada1ah kerusakan alam semesta, dimana kerusakan tersebut tidak semata-semata disebabkan oleh hukum karma, melainkan ketidak seimbangan dari sistem kerja lima hukum alam. Manusia bisa menjadi sebab daripada bencana jika manusia tidak bisa menjaga dalam memanfaatkan alam untuk memenuhi kebutuhan. Sejalan dengan kesimpulan di atas, maka saran yang diperlukan adalah: pertama, Kepada semua manusia hendaknya tidak melakukan kerusakan lingkungan, tidak berbuat alim dan serakah. Karena kondisi alam sekarang ini sangat bergantung pada manusia yang mengelolanya Kedua1 Mengaplikasikan apa yang sudah diajarkan oleh agama untuk menyikapi bencana alam yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Ketiga, Diharapkan ada penelitian lanjutan tentang bencana alam dalam perspektif agama-agama, karena adanya perbedaan ataupun persamaan segala bentuk ajaran agama dapat dijadikan sebagai bahan wacana dan memperluas wawasan ilmu pengetahuan.