Dinamika psikologis remaja putri yang melakukan pernikahan dini di Desa Dumajah Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Bangkalan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Purwanti, Yuanita Maharani (2009) Dinamika psikologis remaja putri yang melakukan pernikahan dini di Desa Dumajah Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Bangkalan. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Preview

Text
Yuanita Maharani Purwanti_B07205053.pdf
Download (3MB) | Preview

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/25510

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Dinamika Psikologis Remaja Putri Yang Melakukan Pemikahan Dini Di Desa Dumajah Kec. Tanah Merah Kab. Bangkalan Madura Penelitian ini dilakukan di desa Dumajah Kec. Tanah Merah Kah. Bangkalan Madura, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara tak berstruktur, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya dinamika psikologis yang dirasakan oleh remaja putri yang melakukan pernikahan dini. Adapun dinamika psikologisnya meliputi: 1. Statusnya yang berbeda dengan remaja pada umumnya dan hal tersebut membuat mereka akan merasa malu berada bersama orang lain dan mereka pada akhirnya menutup diri dan tidak mau bergaul lagi dengan teman teman sebayanya yang belum menikah. 2. Remaja putri yang telah menikah akan dihadapkan pada keluarga baru yang memiliki peraturan berbeda dengan yang ada pada keluarga kandungnya dan jika ada sedikit peraturan yang tidak disetujui oleh dirinya maka ia akan merasa tertekan dan melampiaskan dengan berdiam diri atau lari pulang kerumah orangtua kandung mereka. 3. Remaja putri yang telah menikah mengalami sebuah perubahan dalam pola hidupnya yang berbeda dengan ketika ia belwn menikah seperti ketiga subyek mereka merasa kurang percaya diri dan meajadi tertutup pada orang lain. 4. Kehidupannya hanya dihabiskan dengan hal-hal yang tidak seharusnya ia lakukan pada masa usia mereka misalnya hamil, merawat anaknya, melayani suami yang membuat seirang remaja putri tidak memiliki waktu untuk berprestasi lagi seperti dulu. 5. Pola pikir remaja yang telah menikah menjadi kurang maju dan mereka selalu berpikiran jika semua yang mereka alami saat ini adalah suratan takdir yang harus ia jalani dan hal itu membuat remaja meajadi tidak mampu berpikiran untuk maju. Bagi peneliti selanjutnya unruk mendapatkan hasil yang maksimal diharapkan dapat meningkatkan kualitas dengan memperhatikan variabel yang dapat berkaitan dengan dinamika psikologis.