Menyikapi berita yang belum jelas kebenarannya: studi analisis teori penafsiran M. Quraish Shihab serta Mahmud Ibn Abdullah Al Alusi dalam menafsirkan Naba’

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Kholili, Mas Agus (2018) Menyikapi berita yang belum jelas kebenarannya: studi analisis teori penafsiran M. Quraish Shihab serta Mahmud Ibn Abdullah Al Alusi dalam menafsirkan Naba’. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Mas Agus Kholili_E03212024.pdf

Download (5MB)

Abstract

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah tentang teori penafsiran yang digunakan M. Quraish Shihab dan Mahmud Ibn Abdullah Al-Alusi dalam menafsirkan naba’ pada surah al-Hujurat ayat 6. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana M. Quraish Shihab dan Mahmud Ibn Abdullah Al-Alusi dalam menafsirkan kata naba’, dari segi letak perbedaan dan persamaan diantara keduanya. Dalam menjawab permasalahan tersebut, maka penelitian ini mengunakan jenis penelitian kualitatif, kemudian menggunakan metode penelitian library research (penelitian perpustakaan), sumber data primer yang digunakan berasal dari kitab tafsir al-misbah dan tafsir Mahmud Ibn Abdullah Al-Alusi, serta data sekunder yang berasal dari buku-buku semantik dan kaidah tafsir yang relevan dengan penelitian ini. selanjutnya analisis datanya menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian deskritif kualitatif yakni penelitian berupaya untuk mendeskripsikan yang saat ini berlaku. di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis, dan menginterpretasikan. Jadi setelah menerangkan tentang penafsiran, teo ri, dan kaidah yang digunakan oleh M. Quraish Shihab dan Mahmud Ibn Abdullah Al-Alusi selanjutnya menganalisis isinya. Data yang ditemukan bahwa maksud dari Naba’ ( berita pentinng ) adalah berita yang mengandung manfaat besar dalam pemberitaannya, adanya kepastian atau paling tidak dugaan besar tentang kebenarannya, menurut M. Quraish Shihab. Dan Naba’ menurut Mahmud Ibn Abdullah Al-Alusi yaitu tidak jauh beda dengan M. Quraish Shihab. Namun dalam penggunaannya pada ayat 6 surah al-Hujurat terdapat perbedaan, menurut M. Quraish Shihab dalam menyikapi informasi adalah apabilah informasi yang datang kepada kita tidak mengandung kebohongan atau pasti benarnya maka tidak perlu bertabayyun, sementara menurut Mahmud Ibn Abdullah Al-Alusi adalah meskipun informasi yang datang itu pasti benarnya maka hendaklah diteliti lagi sehingga lebih jelas, hal ini Mahmud Ibn Abdullah Al-Alusi dalam memaknai kata naba’ tidak berubah yakni berita yang pasti atau dugaan kuat.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Kholili, Mas Agusagus.kholili38@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Al Qur'an
Tafsir
Informasi
Keywords: Naba'
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tafsir Hadis
Depositing User: Kholili Mas Agus
Date Deposited: 10 Aug 2018 09:05
Last Modified: 10 Aug 2018 09:05
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/27175

Actions (login required)

View Item View Item