Studi analisis terhadap pemikiran lbnu Qayyim Al Jawziyyah tentang persetujuan anak gadis dalam perkawinan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Munawarah, Munawarah (2010) Studi analisis terhadap pemikiran lbnu Qayyim Al Jawziyyah tentang persetujuan anak gadis dalam perkawinan. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Munawarah_C51206032.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/27903

Abstract

Skripsi adalah hasil penelitian perpustakaan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana pemikiran lbn Qayyim al-Jawziyyah tentang persetujuan anak gadis dalam perkawinan, serta bagaimana analisis terhadap pemikiran Ibn Qayyim al-Jawziyyah tentang persetujuan anak gadis dalam perkawinan. Data penelitian yang digunakan, dihimpun melalui pembacaan buku-buku, skripsi-skipsi yang bertema serupa, atau artikel-artikel yang dijadikan sebagai bahan pustaka, untuk selanjutnya dianalisis secara kualitatif deskriptif dengan menggunakan pola induktif: yaitu suatu metode yang menggambarkan tanpa menggunakan model matematik statistik, dengan menguraikannya dari rumusan masalah yang bersifat khusus kepada rumusan masalah yang bersifat umum. Hasil penelitian ini menyimpulkan, bahwa lbn Qayyim al-Jawziyyah berpendapat bahwasanya orang tua wajib meminta persetujuan kepada anak gadis ketika akan mengawinkannya artinya anak gadis tidak dipaksa untuk dinikahkan, dan dia tidak boleh dinikahkan kecuali dengan persetujuannya. lbn Qayyim al-Jawziyyah dalam hal persetujuan anak gadis dalam perkawinan berpegang kepada mantuq nas yang dikuatkan dengan menggunakan illat masa kecil (as-sugr). Dalam perundang-undangan yang berlaku di Indonesia yakni dalam undang-undang tentang perkawinan No. 1/1974 pasal 6 ayat (1) dan pasal 16 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam menetapkan bahwa salah satu syarat perkawinan adalah persetujuan calon mempelai. Hal ini menandakan bahwa perundang-undangan yang berlaku di Indonesia sesuai dengan pendapat lbn Qayyim al-Jawziyyah. Dari pemaparan di atas, penulis menyarankan kepada orang tua yang akan mengawinkan anak gadisnya agar tidak memaksakan kehendaknya, musyawarah merupakan jalan yang baik dalam rangka membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah, sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari, terutama bagi beberapa hal yang bersifat prinsip.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Munawarah, Munawarah--UNSPECIFIED
Subjects: Nikah
Pemikiran
Keywords: Pemikiran lbnu Qayyim Al Jawziyyah; persetujuan anak gadis; perkawinan
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 30 Aug 2018 03:51
Last Modified: 30 Aug 2018 03:51
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/27903

Actions (login required)

View Item View Item