This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Majit, Noerholis (2011) Jual beli dengan waktu tertangguhkan: analisis Fiqih Mu'amalah terhadap jual beli Pohon Sengon dengan sistem penebangan tertangguhkan di Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Noerholis Majit_C02207134.pdf Download (2MB) |
Abstract
Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan. Masalah yang diteliti adalah tentang: Bagaimana praktek jual beli pohon sengon dengan sistem penebangan tertangguhkan di Kee. Krucil Kab. Probolinggo, bagaimana akibat adanya jual beli pohon sengon dengan sistem penebangan tertangguhkan bagi pembeli dan penjual, dan bagaimana analisis fiqih mu'imalah terhadap praktek jual beli tersebut. Untuk menjawab permasalahan tersebut digunakan penelitian kualitatif. Yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif dari pengamatan atau sumber-sumber tertulis. Maka data yang diperoleh baik primer maupun sekunder dianalisis menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu memaparkan serta menjelaskan secara mendalam serta menganalisa terhadap semua aspek yang berkaitan dengan masalah penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan interview atau wawancara terhadap penjual dan pembeli, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Adapun pola pikir yang digunakan adalah logika deduktif, yaitu menggambarkan prinsip umum jual beli dalam :fiqih mu'imalah kemudian dideduksi untuk menganalisa praktek jual beli yang terjadi di lapangan. Kesimpulan yang didapatkan tentu bersifat khusus. Adapun hasil penelitian yang penulis dapatkan dari masalah jual beli pohon sengon dengan sistem penebangan tertangguhkan di Kee. Krucil Kab. Probolingo, di antaranya adalah latar belakang terjadinya jual bell tersebut, tata cara akad, dan praktek jual bell pohon sengon dengan sistem penebangan tertangguhkan dan akibat dari adanya praktek jual bell tersebut. Praktek jual bell pohon sengon dengan sistem penebangan tertangguhkan di Kee. Krucil Kab. Probolinggo tersebut di dalamnya menggunakan akad gairu munjiz mudaf lil mustaqbal yakni objek akad tidak langsung diserahkan melainkan masih ditangguhkan, sedangkan akad tersebut salah satu bentuk akad garir. Dalam akadnya tidak dijelaskan kapan pohon tersebut akan ditebang. Bentuk jual-beli yang seperti ini sungguh sangat merugikan pihak penjual dan tidak sesuai dengan prinsip hukum muamalah. ini merupakan salah satu bentuk penindasan yang sangat dilarang oleh Islam. Dari kesimpulan di atas, diharapkan kepada masing-masing pihak berusaha memahami hukum-hukum Islam khususnya yang terkait dengan masalah mu'amalah, hal ini agar kebiasaan tidak boleh yang sudah menjadi adat tersebut tidak terus menerus dipraktekkan. Di harapkan kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk memberikan penyuluhan terkait dengan masalab yang terjadi dalam masyarakat, selain itu diharapkan dapat memberikan formulasi baru yang menjadi solusi yang terbaik, sehingga akad yang terjadi dalam masyarakat tersebut benar benar sejalan dengan hukum dan kaidah-kaidah Islam.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Jual Beli | ||||||
Keywords: | Fiqih Muamalah; jual beli; Pohon Sengon; sistem penebangan tertangguhkan | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah | ||||||
Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 17 Dec 2018 07:59 | ||||||
Last Modified: | 17 Dec 2018 07:59 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/28888 |
Actions (login required)
View Item |