Model komunikasi pemerintahan dan masyarakat: studi kualitatif di Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Azizah, Khisna (2009) Model komunikasi pemerintahan dan masyarakat: studi kualitatif di Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Khisna Azizah_B06304030.pdf
Download (2MB)

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/28890

Abstract

Ada dua persoalan yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu: (1) Bagaimana Proses Komunikasi Aparat Kecamatan Puncu dengan Perangkat Desa, (2) Bagaimana Model Komunikasi yang diterapkan Aparat Pemerintah Desa pada Masyarakat Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses komunikasi pada Aparat Pemerintah Kecamatan Puncu dengan Perangkat Desa dan mengetahui penerapan model komunikasi Pemerintah Desa pada masyarakat. Untuk mengungkap persoalan secara menyeluruh dan mendalam, dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, komunikasi pada aparat pemerintah adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih dalam suatu organisasi pemerintahan (antara aparat kecamatan dengan perangkat desa) melalui cara yang tepat, pesan yang dimaksud dapat dipahami. Model Komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya sehingga dapat memahami proses komunikasi yang terjadi. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa (1) Proses komunikasi antara aparat kecamatan dan perangkat desa merupakan bentuk komunikasi organisasi, dapat berupa komunikasi verbal atau nonverbal, komunikasi yang dilakukan secara langsung melalui pertemuan atau rapat, secara tidak langsung melalui surat tugas, rekomendasi. Proses komunikasi bisa dilakukan secara fonnal atau infonnal tergantung situasi dan kondisi, (2) Model komunikasi yang diterapkan perangkat desa kepada masyarakat, di Desa Wonorejo penerapan komunikasi berlangsung secara interpersonal (antarpribadi) dan kelompok dari perangkat melalui perangkat bawah kemudian sampai pada masyarakat, dengan model komunikasi lasswell, yang lebih mengarah pada cfek dari komunikasi. Pesan berupa verbal atau nonverbal. Di Desa Gadungan penerapan komunikasi pada masyarakat berlangsung secara interpersonal, dengan model komunikasi Berlo, disini peneliti membagi model dalam bentuk formal dan informal, dengan melihat karakter masyarakat secara umum kurang antusias dengan kegiatan desa, maka ada kemungkinan dengan pendekatan pada tokoh masyarakat sebelum terjun langsung pada masyarakat.