Analisis Hukum Islam Terhadap Penjualan Ban Cacing Di Toko BMV Ngagel Rejo Kecamatan Wonokromo Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Syaifuddin, Achmad (2019) Analisis Hukum Islam Terhadap Penjualan Ban Cacing Di Toko BMV Ngagel Rejo Kecamatan Wonokromo Surabaya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Achmad Syaifuddin_C72212119.pdf

Download (9MB)

Abstract

Dalam penelitian ini penulis mengambil judul tentang Analisis Hukum Islam Terhadap Penjualan Ban Cacing Di Toko BMV Ngagel Rejo Kecamatan Wonokromo Surabaya. Yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana penjualan ban cacing di toko BMV Ngagel Rejo Kecamatan Wonokromo Surabaya dan bagaimana analisis hukum Islam terhadap penjualan ban cacing di toko BMV Ngagel Rejo Kecamatan Wonokromo Surabaya? Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research), yang dilakukan di toko spare part Ngagel Rejo Kecamatan Wonokromo Surabaya (Beckham Motor Variasi). Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara serta dokumentasi. Setelah data terkumpul maka dianalisa dengan pendekatan deskriptif kualitatif menggunakan pola pikir deduktif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam praktiknya penjualan ban cacing di toko BMV dilakukan oleh pihak penjual (karyawan) di mana biasanya pembeli mendatangi toko BMV dan menanyakan klasifikasi ban cacing yang dibutuhkan dan harga yang harus dibayar, penjaga toko menunjukkan barang dan menyebutkan harganya. Selanjutnya jika pembeli sudah setuju dengan kriteria atau spesifikasi yang tertera maka pembeli akan membayar ke bagian penjaga kasir dan pihak kasir akan memberikan barang. Penjualan ban cacing menimbulkan dampak positif dan negatif, yaitu penjualan ban cacing pada pembeli yang berkepentingan di dunia otomotif dapat mengembangkan kreasi dan inovasi modifikasi serta keperluan untuk spare part sepeda motornya baik dalam event lomba kontes modifikasi dan balap resmi. Sedangkan penjualan pada pembeli yang tidak berkepentingan dalam dunia otomotif hanya sebagai sarana menyalurkan hobi dan style saja yang berbuntut pada penggunaan tidak sesuai keperuntukan, di mana dipergunakan di jalan raya sebagai modifikasi roda sepeda motor, sehingga salah satu kemafsadatannya berpotensi membahayakan diri karena faktor tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan dalam berlalu lintas. Namun secara hukum Islam transaksi jual beli ban cacing telah sah karena memenuhi rukun dan syaratnya sehingga dihukumi boleh. Adapun dampak yang disinyalir menimbulkan mafsadat pada penjualan yang tidak tepat (pembeli yang tidak berkepentingan) hal tersebut tidak menyebabkan jual beli menjadi batal.Dari kesimpulan di atas penulis dapat memberikan saran bagi pihak penjual agar lebih baik menerapkan aturan tertentu sehingga penjualan ban cacing bisa lebih efisien dan sesuai alam bisnisnya. Penulis juga menyarankan kepada kalangan remaja alangkah baiknya menggunakan ban yang sesuai standar untuk kendaraan harian yang dioperasionalkan di jalan raya tanpa memodifikasi nya. Dengan begitu ikut serta dalam menerapkan ketertiban dan keamanan dalam berlalu lintas.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Syaifuddin, Achmadachmadsyaifudin999@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Hukum Islam
Jual Beli
Keywords: Ban Cacing; Toko BMV
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Syaifuddin Achmad
Date Deposited: 19 Feb 2019 07:31
Last Modified: 19 Feb 2019 07:31
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/30591

Actions (login required)

View Item View Item