Wacana perubahan Sepak Bola Indonesia: studi kasus pemberitaan Liga Premier Indonesia pada media online detik.com

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Wicaksono, Gayuh (2011) Wacana perubahan Sepak Bola Indonesia: studi kasus pemberitaan Liga Premier Indonesia pada media online detik.com. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Gayuh Wicaksono_B06207046.pdf
Download (2MB)

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/30745

Abstract

Media adalah sarana bagaimana pesan disebarkan dari komunikator kepada komunikan atau khalayak. Dalam pandangan yang semacam ini media mtirni menjadi sebuah salurmi. Akan tetapi dalam realitasnya terkadang tidak seideal itu justru terkadang media digunakan sebagai alat kelompok yang dominan unmk kepentingan-kepentingan tertentu, seringkali ada sebuah ideologi yang tersembunyi dan enggan untuk di ekspose. Sehingga untuk mengungkap hal itu perlu dilakukan analisa yang lebih mendalam. Sesuai dengan fokus penelitian yang kami angkat, maka dalam penelitian ini ada dua persoalan yang akan dianalisis oleh penulis dalam skripsi ini. Dalam analisis ini pendekatan yang dipakai adalah teori kritis Norman Fairclough. Dua persoalan yang diangkat adalah 1. bagaimana wacana perubahan direpresantasikan 2 serta bagaimana positioning wartawan pada pemberitan Liga Premier Indonesia pada media online detik.com. edisi Oktober 2010 - Januari 2011. Untuk menjawab dua persoalan diatas maka penelitian ini menggunakan oparadigma kritis yang lebih menekankan pada analisa teks, yang kemudian akan dapat menemukan bagaimana postioning -wartawan dan juga bagaimana berita tersebut direpresentasikan. Setelah penelitian ini dilakukan dapat ditemukan jawaban dari fokus penelitian yang diangkat, yaitu (1). Sehingga wacana perubahan sepak bola di Indonesia yang dikelola oleh detik melalui berita-berita yang dimuat merepresentasikan Liga Premier Indonesia sebagai simbol perubahan sepak bola di Indonesia. (2) Wartawan Detik.com dalam pemberitaannya mengenai pemberitaan yang berkaitan dengan Liga Premier Indonesia lebih sering menyudutkan posisi PSSI terutama Nurdin Halid sebagai ketua umum PSSI yang sangat menentang kehadiran Liga Premier Indonesia. Sebaliknya wartawan memosisikan diri lebih condong kepada keberadaan Liga Premier Indonesia. Setelah penelitian ini dilakukan dan hasilnyapun telah diketahui maka harapan penulis temuan ataupun saran-saran yang ada dapat menjadi pertimbangan bagi media online ditik.com untuk semakin memperbaiki produksi berita yang akan ditampilkan dan disuguhkan kepada khalayak. Dan bagi para pembaca diharapkan tidak menerima informasi media dengan apa adanya.