Pendapat tokoh agama terhadap akad penambangan batu di Dusun Koro Desa Pongpongan Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban dalam perspektif transaksi hukum Islam

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rohmawati, Siti Yanuar Prihatina (2010) Pendapat tokoh agama terhadap akad penambangan batu di Dusun Koro Desa Pongpongan Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban dalam perspektif transaksi hukum Islam. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Siti Yanuar Prihatina Rohmawati_C32206007.pdf

Download (4MB)
Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/30849

Abstract

Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan untuk menjawab pertanyaan bagaimana Pendapat Tokoh Agama Tentang Penambangan batu dan bagaimana Dasar Hukum masing-masing pendapat Tokoh Agama terhadap praktek akad penambangan batu di Dusun Koro Desa Pongpongan Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban dalam Perspektif Transaksi Hukum Islam. Jenis penelitian ini temasuk jenis penelitian Kualitatif Deskriptif yang hanya memaparkan situasi dan peristiwa. Data yang diperlukan dalam penelitian m1 dikumpulkan dengan teknik observasi dan wawancara. Penulisan penelitian ini menggunakan metode Deduktif dengan pendekatan Hukum Islam. Hasil penulisan menyimpulkan bahwa dalam praktek akad penambangan batu ditemukan indikasi yang meragukan bila ditinjau dari Hukum Islam, yaitu dari segi akad yang masih mengandung kesamaran karena akad yang digunakan tidak sesuai dengan kenyataannnya yaitu antara akad jual beli dengan akad sewa menyewa dan dari segi obyek akad dalam akad tersebut hanya dilakukan dengan perkiraan yang dapat menimbulkan spekulasi tidak jelas. Kemudian menurut pendapat sebagian Tokoh Agama di sekitar Dusun Koro Desa Pongpongan menyatakan bahwa akad yang terjadi di dalam penambangan batu tersebut dikategorikan sebagai akad jual beli. Padahal dalam prakteknya lahan yang menjadi obyek dalam akad tersebut nantinya akan kembali ke pemilik lahan dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Sedangkan akad jual beli adalah pertukaran harta atas dasar saling rela atau memindahkan hak milik dengan ganti yang dapat dibenarkan. Dalam hal ini Hukum Islam memandang pendapat yang telah diutarakan oleh sebagian Tokoh Agama terhadap akad yang terjadi dalam penambangan batu tersebut adalah batil (rusak). Sehingga terdapat suatu bentuk akad yang bisa mengakomodasikan kebutuhan tersebut yaitu akad sewa menyewa, yang legalitas hukumnya tidak diperdebatkan lagi. Dengan kesimpulan tersebut bahwa Tokoh Agama yang menyatakan akad yang terjadi dalam penambangan batu adalah akad jual beli maka pemyataan tersebut kurang kuat. Karena dalam penambangan batu yang menjadi obyek adalah lahan pertambangan bukan batu, dan nanti pada akhir perjanjian atau jangka waktu yang ditentukan berakhir lahan akan kembali kepada pemilik lahan. Maka akad tersebut tergolong akad sewa menyewa.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Rohmawati, Siti Yanuar Prihatina--UNSPECIFIED
Subjects: Jual Beli
Keywords: Pendapat tokoh agama; akad; penambangan batu; transaksi
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 01 Apr 2019 04:11
Last Modified: 01 Apr 2019 04:11
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/30849

Actions (login required)

View Item View Item