Korelasi antara aktivasi Otak Tengah dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam: study kasus di lembaga Genius Mind Consultancy (GMC) Bojonegoro

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fitriani, Titik (2011) Korelasi antara aktivasi Otak Tengah dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam: study kasus di lembaga Genius Mind Consultancy (GMC) Bojonegoro. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Titik Fitriani_D01206110.pdf
Download (3MB)

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/31088

Abstract

Aktivasi Otak Tengah dalam pembahasan kli ini adalah suatu metode pengaktifan otak tengah dcngan mcnggunakan mctode Blind Fold Reading Mcthodc (BFR) atau metodc mata tertutup dan Skin Vision Methode (SV) atau metode menstimulasi dan mengaktifkan indra peraba, disebut juga metode melihat dengan sentuhan. Prestasi adalah hasil yang tercapai atau hasil yang sebcnamya dicapai. Sedangkan belajar adalah suatu aktifitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan scjumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Slameto dalam bukunya Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu peru bahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan nya. Adapun tujuan pene1itian sesuai permasalan yang dirumuskan, A). Sejauhmanakah Aktivasi Otak Tengah Anak Genius Mind Consultancy (GMC) Bojonegoro. B). Bagaimanakah kondisi Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Anak Genius Mind Consultancy (GMC) Bojonegoro. C). Adakah korelasi antara Aktivasi Otak Tengah dengan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam pada Anak Genius Mind Consultancy (GMC) Bojonegoro? Dalam mcnjawab permasalan tersebut, peneliti melaksanakan penelitian yang dilakukan mulai tanggal 15 sampai 23 Desember 20 I 0 dengan menggunakan metode korelasi yang mcmakai rumus prosentase untuk mengetahui rumusan masalah pertama dan kedua. Adapun untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara rumusan masalah pertama dan kedua adalah menggunakan rumus product moment, sedangkan pengumpulan datanya menggunakan metode angket, interview dan dokumentasi. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, menunjukkan bahwa rumusan masalah pertama tergolong baik yakni 77.53% yang berada pada rentang 76%-100%. Sedangkan rum usan masalah kedua tergolong baik juga yakni 77.5% yang berada pada rentang 76%-100%. Kedua variabel ini terdapat korelasi yang cukup baik. Hal ini terbukti dari hasil perhitungan rxy sebesar 0.674. yang mana rxy tersebut nilainya lebih besar, baik pada taraf signifikan 5% maupun taraf signifikan 1%. Dan dapat juga dilihat melalui tabel interpretasi product moment yang menunjukkan bahwa nilai rxy terlctak diantara rentang 0.600 -0.800 dengan nilai indeks korelasi yang cukup.