Analisis hukum Islam terbadap Produk-Produk Pembiayaan di KSUS Surya Perkasa Lamongan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Syaifullah, Edy Hanafi (2011) Analisis hukum Islam terbadap Produk-Produk Pembiayaan di KSUS Surya Perkasa Lamongan. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Edy Hanafi Syaifullah_C02206051.pdf
Download (1MB)

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/31827

Abstract

Skripsi ini hasil penelitian lapangan. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan: Bagaimana praktek transaksi produk-produk pembiayaan di Koperasi Serba Usaha Syariab (KSUS) "Surya Perkasa" di Desa Solokuro Lamongan, dan Bagaimana analisis hukum Islam terhadap produk-produk pembiayaan di Koperasi Serba Usaba Syari'ah (KSUS) "Surya Perkasa" di Desa Solokuro Lamongan. Data penelitian ini diperoleh dari K.SUS "Surya Perkasa" Solokuro Lamongan yang menjadi objek penelitian, melalui interview, yang kemudian dianalisis dengan metode diskriptif dan pola pikir induktif. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam pembiayaan Mudarabah yang ada di KSUS "Surya Perkasa", perhitungan bagi hasil ditentukan diawal berdasarkan besarnya modal pokok yang dipinjam oleh pihak nasabah, sehingga besarnya nisbah bagi hasil sudah dapat diketahui sebelum usaha tersebut dilakukan dan keuntungan diperoleb, juga disamakannya pembiayaan Bay'bisamani ajil dengan pembiayaan Al-Qard Al Hasan. Baik dalam proses pengajuan pembiayaan maupun dalam pengembaliannya, dengan alasan bahwa kedua pembiayaan ini ditujukan bagi orang yang kurang mampu. Sejalan dengan kesimpulan diatas bahwa bagi hasil menurut hukum Islam harus ditentukan berdasarkan nisbah bagi hasil. Nisbah bagi hasil tersebut dapat terealisasi setelah adanya hasil usaha dan bukan berdasarkan besarnya modal pokok yang dipinjam oleh pihak nasabah, dalam hal ini berarti pada pembiayaan Mudarabah yang ada di KSUS Surya Perkasa tidak sesuai dengan perspektif hukum Islam, dan antara Bay'bisamani ajil dan Al-Qard Al Hasan disini sangat berbeda jauh, sebab dalam hukum Islam dijelaskan bahwa Bay'bisamani ajil adalah pembelian suatu barang dengan cara cicilan karena seorang nasabah tidak mampu untuk melakukan pembelian dengan cara tunai, sedangkan Al-Qard Al-Hasan adalah pembiayaan yang di khususkan atau ditujukan untuk orang yang tidak mampu, karena dana pembiayaan ini berasal dari dana infaq dan sadaqah maka dalam pengembaliannya seorang nasabah tersebut tidak dibebani dengan biaya tambahan.