Murabahah dalam sistem bisnis: studi komparasi Konsep Murabahah dalam sistem bisnis berdasarkan Kajian Fiqh Klasik dan Fiqh Kontemporer

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Shafa, Ria Nur Syaidatus (2011) Murabahah dalam sistem bisnis: studi komparasi Konsep Murabahah dalam sistem bisnis berdasarkan Kajian Fiqh Klasik dan Fiqh Kontemporer. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Ria Nur Syaidatus Shafa_C02207113.pdf
Download (1MB)

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/32053

Abstract

Skripsi ini membahas tentang Murabahah dalam Sistem Bisnis dengan judul "Studi Komparasi Konsep Murabahah dalam Sistem Bisnis Berdasarkan Kajian Fiqh Klasik dan Fiqh Kontemporer". Dalam tulisan ini ada dua pokok masalah yang dibahas, yaitu pertama, bagaimana konsep Murabahah berdasarkan kajian fiqh klasik dan fiqh kontemporer? kedua, bagaimana keunggulan serta kelemahan konsep Murabahah berdasarkan kajian fiqh klasik dan fiqh kontemporer? Penelitian ini juga menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif yang semua datanya diambil melalui pengkajian kepustakaan (library research) tentang murabahah masa klasik dan masa kini. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pertama, konsep Murabahah berdasarkan kajian fiqh klasik yang dibawa para ulama imam Madzhab Maliki, Syafi'i, Hanbali, Hanafi adalah konsep jual beli murni suatu barang dagangan yang menerapkan nilai amanah didalamnya dengan memberitahukan kepada pihak pembeli tentang harga pokok dan keuntungannya melalui sistem pembayaran naqdan (Tunai) atau Ta’jil (menunda waktu pembayaran tanpa angsuran nominal harga barang yang diakadkan). Sedangkan konsep Murabahah berdasarkan kajian fiqh kontemporer yang dibawa para ulama modern Wahbah Zuhayliy dan Abu Malik Kamil bin Sayyid Salim adalah konsep jual beli suatu barang yang memiliki perbedaan antara harga naqdan (Tunai) dan Taqsith (tangguh) dengan menegaskan harga pokok, margin/keuntungan serta biaya-biaya terkait. Bahkan jika ditinjau dari Penerapan yang ada di perbankan Syari'ah mekanisme jual beli ini mensyaratkan adanya pembebanan uang muka bagi calon pembeli sebagai upaya antisipasi terjadinya resiko default dan fluktuasi harga komparatif.