Analisis Hukum Islam terhadap pandangan ulama tentang praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Lebaran: studi kasus di Kota Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ummah, Nurul Muflihatul (2011) Analisis Hukum Islam terhadap pandangan ulama tentang praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Lebaran: studi kasus di Kota Surabaya. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Nurul Muflihatul Ummah_C02207146.pdf
Download (2MB)

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/32090

Abstract

Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan. Permasalahan dalam penelitian ini meliputi (1) apa akad yang digunakan oleh pelaku penukaran uang baru menjelang lebaran di Kota Surabaya? (2) bagaimana pendapat ulama terhadap praktik penukaran uang menjelang lebaran di Kota Surabaya? (3) bagaimana analisis hukum Islam terhadap pandangan ulama tentang praktik penukaran uang baru menjelang lebaran di Kota Surabaya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, digunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan tentang orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Teknik analisis data menggunakan deskriptif-verifikatif yaitu membuktikan suatu peristiwa berdasarkan teori Hukum Islam dengan menggunakan penalaran induktif. Data dan sumber data dalam penelltian ini adalah hasil wawancara dengan pihak yang terlibat dalam praktik penukaran uang dan para ulama di Kota Surabaya. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Akad dalam praktik penukaran uang menjelang lebaran di Kota Surabaya lebih cenderung ke arah jual bell uang bukan jual jasa karena terdapat unsur tawar menawar antara penjual dan pembeli. Tawar menawar dilakukan untuk memperoleh kesepakatan mengenai harga dari uang yang ditukar. (2) terdapat perbedaan pendapat pada pandangan ulama mengenai transaksi penukaran uang baru menjelang lebaran di Kota Surabaya Ada dua kelompok yaitu ulama yang setuju terhadap praktik penukaran uang dan ulama yang tidak setuju terhadap praktik penukaran uang. Ulama yang setuju menyatakan bahwa penukaran uang yang terjadi di jalan menjelang lebaran termasuk jual jasa, yaitu seseorang menjajakan uang receh. Selain itu ulama yang setuju juga membolehkan tambahan yang diminta oleh penjual dengan alasan merupakan uang jasa. Ulama yang setuju melihat adanya sisi manfaat yang diperoleh dari praktik penukaran uang yakni menghemat waktu pembeli tanpa harus mengantri di bank dan manfaat untuk penjual adalah memperoleh uang sebagai jerih payahnya. Sedangkan ulama yang tidak setuju menyatakan bahwa praktik penukaran uang menjelang lebaran di jalanan hukumnya haram dengan alasan hadits nabi yang menyatakan bahwa tukar emas atau perak jika sejenis harus dilakukan dengan cara seimbang nilainya atau kualitasnya. Jika tidak demikian maka termasuk riba fadl. (3) Hukum Islam dalam memandang pendapat ulama mengenai praktik penukaran ini lebih cenderung kepada pandangan ulama yang tidak setuju dengan alasan dalam syarat-syarat khusus jual beli barang ribawi, disyaratkan adanya persamaan jumlah antara kedua mata uang dan keharusan menghindari kemungkinan terjadinya riba. Berdasarkan hasil peneliti dapat diajukan saran-saran sebagai berikut. (1) Ulama Surabaya dapat menjadikan penelitian ini untuk refrensi sebagai data yang bisa dimanfaatkan karena disajikan pendapat para pihak yang terlibat dalam transaksi beserta alasan mereka (2) Jika memang kebutuhannya sangat mendesak, sebaiknya melakukan praktik ini sesuai dengan yang disyariatkan oleh Islam yaitu dengan memberikan wewenang kepada pembeli untuk menentukan imbalan. (3) Bank di Surabaya bisa memberikan kesempatan yang lebih luas kepada masyarakat yang ingin menukarkan uang menjelang lebaran dan tidak perlu membatasi hari transaksi.