Perspektif para kiai tentang Pinjaman Dana Bergulir di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) dalam Program Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) di Desa Batah Timur Kec. Kwanyar Kab. BangkalanL: studi hukum Islam

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hamza, Mohammad (2011) Perspektif para kiai tentang Pinjaman Dana Bergulir di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) dalam Program Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) di Desa Batah Timur Kec. Kwanyar Kab. BangkalanL: studi hukum Islam. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Mohammad Hamza_C02206128.pdf

Download (5MB)
Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/32179

Abstract

Skripsi ini merupakan hasil penelitian lapangan yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan bagaimana praktik pinjaman dana bergulir, bagaimana perspektif para kiai tentang pinjaman dana bergulir dan bagaimana analisis hukum Islam terhadap perspektif kiai setempat tentang pinjaman dana bergulir di UPK (Unit Pengelola Kegiatan) dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) di desa Batah Timur Kec. Kwanyar Kab. Bangkalan. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah diskriptif analisis yaitu menggambaran peristiwa yang berhubungan dengan masalah kemudian menganalisisnya dengan menggunakan landasan teori yang ada dengan menggunakan pola pikir induktif yakni berangkat dari fakta-fakta yang khusus, kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat umum. Hasil yang ditemukan adalah pertama, program dana bergulir Unit Pengelola Kegiatan (UPK) merupakan dana pinjaman secara berkelompok dimana perhitungan keuntungannya (bunga) adalah dihltwig dari persentase pinjaman pokoknya, kedua, Kiai Achmad Nahrowi Shodiq dan Ustad Zainal Abidin memperbolehkan pinjaman dana bergulir di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) dengan alasan karena maslahatnya lebih banyak daripada madharatnya sedangkan Kiai Haji Abdullah tidak memperbolehkan dengan alasan praktek simpan pinjam dana bergulir di UPK Kwanyar Desa Batah Timur termasuk riba karena adanya penambahan harta dalam pengembalian utang (pinjaman). Kctiga, Wahbah az­Zuhaili mengkaji hukum bunga bank melalui riba dalam terminologi ulama-ulama klasik dalam berbagai mazhab fiqih klasik, maka keuntungan dalam pinjaman dana bergulir di UPK termasuk riba nasi'ah. Perspektif tersebut berbeda dengan perspektif beberapa fuqaha kontemporer, diantaranya Ahmad Hasan (pendiri Persis), organisasi Islam Nahdhatul Ulama Indonesia, Abdul Hamid Hakim (tokoh pembaharu dari Sumatera Barat), Syafruddin Prawiranegara (tokoh Masyumi), Muhammad Quraish Shihab menyimpulkan keuntungan dalam pinjaman dana bergulir UPK itu dibolehkan atau halal dengan pertimbangan maslahat atau manfaat yang ditimbulkan lebih banyak daripada madharatnya. Karena 'illat dari keharaman riba itu adalah adanya sifat aniaya (az-zulm) dan hal tersebut tidak terdapat dalam pinjaman dana bergulir UPK, di dalam perjanjian di UPK juga terdapat unsm kerelaan dalam pembagian keuntungan karena dalam perjanjian antara pihak peminjam dan UPK terlebih dahulu dimusyawarahkan dalam forum MAD (Masyarakat Antar desa). Sejalan dengan kesimpulan diatas demi tercapainya tujuan yang maksimal terhadap program nasional yang sifatnya sosial maka peran kiai sebagai aparat penasehat di desa lebih dimaksimalkan sehingga realisasi program nasional tersebut tidak menyimpang dari nilai­nilai Syariah.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Hamza, Mohammad--UNSPECIFIED
Subjects: Pemberdayaan
Keywords: Kiai; Pinjaman Dana Bergulir; Unit Pengelola Kegiatan; Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 14 Jun 2019 07:44
Last Modified: 14 Jun 2019 07:44
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/32179

Actions (login required)

View Item View Item