This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Purnama, Lucky Dian (2015) ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (204kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (144kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (512kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (628kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (256kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (399kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (130kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (226kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana praktek penyitaan barang akibat hutang piutang yang tidak dituliskan di Desa Beran Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi dan bagaimana analisis hukum Islam terhadap penyitaan barang akibat hutang piutang yang tidak dituliskan di Desa Beran Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi.
Skripsi ini merupakan hasil penelitian lapangan (field research) di Desa Beran Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, interview dan dokumentasi. Selanjutnya data yang dikumpulkan disusun dan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif analisis, yakni menentukan data tentang penyitaan barang akibat hutang piutang yang tidak dituliskan di Desa Beran Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi yang disertai dengan analisis untuk diambil kesimpulan.
Praktek penyitaan barang akibat hutang piutang yang tidak dituliskan di Desa Beran Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi sah menurut hukum Islam. Karena pihak muqtarid} telah melakukan wanprestasi terhadap akad yang telah disepakati. Yaitu dengan melakukan penundaan pembayaran hutang dimana muqtarid} sudah mampu untuk membayar. Padahal muqrid} sudah memberikan kelonggaran dan tambahan waktu untuk membayar hutang tersebut. Sehingga muqrid} melakukan tindakan penyitaan barang sebagai jaminan teguran supaya muqtarid} segera melunasi hutangnya.
Sejalan dengan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran kepada muqrid} dan muqtarid}, ketika melakukan akad hutang piutang baik dalam jumlah sedikit maupun banyak, sebaiknya dilakukan secara tertulis dan sebisa mungkin menghadirkan minimal dua orang saksi. Supaya tidak ada kesalah pahaman dan kerugian dari salah satu pihak saat sudah jatuh tempo pembayaran hutang. Selanjutnya bagi peneliti-peniliti selanjutnya, diharapkan bisa lebih fokus pada permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat. Karena hal ini juga merupakan suatu sarana untuk membantu permasalahan masyarakat, khususnya dalam masalah-masalah seputar hukum Islam.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | Muh.Sholihuddin | ||||||
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hukum Islam Hukum Islam > Utang Piutang |
||||||
Keywords: | Hutang Piutang; Muamalah | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah | ||||||
Depositing User: | Editor : Rini Wahyuningsih------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 18 Jan 2016 07:01 | ||||||
Last Modified: | 18 Jan 2016 07:01 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/3458 |
Actions (login required)
View Item |