This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Hasan, Luqman (2019) Sejarah perkembangan Jemaat Ahmadiyah di Sidoarjo tahun 1998-2018 M. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Luqman Hasan_A72214040.pdf Download (1MB) |
Abstract
Sekripsi ini mengkaji tentang Sejarah Perkembangan Jemaat Ahmadiyah di Sidoarjo Tahun 1998-2018 M. Adapun permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini meliputi: 1) Bagaimana sejarah berdirinya Jemaat Ahmadiyah di Sidoarjo? 2) Bagaimana perkembangan Jemaat Ahmadiyah di Sidoaejo? 3) Bagaimana respon masyarakat terhadap eksistensi Jemaat Ahmadiyah di Sidoarjo pasca keluarnya fatwa MUI, Surat Keputusan Bersama Tiga Mentri, dan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur tentang larangan aktivitas Jemaat Ahmadiyah Indonesia?. Penulisan skripsi ini disusun menggunakan metode penelitian sejarah yaitu: Heuristik (pengumpulan sumber), Verivikasi (kritik sumber), Intepretasi (penafsiran sumer), dan Historiografi (penulisan sejarah). Adapun pendekatan yang digunakan adalah Historis perspekti diakronik dan pendekatan sosiologis dengan teori peranan dan lembaga kemasyarakatan (social-institution). Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1) Jemaat Ahmadiyah di Sidoarjo telah berdiri pada tahun 1998 M dan diketuai oleh bapak Kadarisman. 2) Jemaat Ahmadiyah di Sidoarjo telh mengalami beberapa perkembangan, baik itu struktur kepengurusan Jemaat Ahmadiyah Sidoarjo, perkembangan program kerja dalam bidang pendidikan dan keagamaan serta bidang sosial dalam bentuk bakti sosial. 3) Respon masyarakat terhadap eksistensi Jemaat Ahmadiyah di Sidoarjo pasca keluarnya fatwa Majlis Ulama Indonesia (MUI), Surat Keputusan Bersama Tiga Mentri dan Surat Keputusan Gubernur tentang larangan aktivitas Jemaat Ahmadiyah Indonesia yakni dari pemerintah daerah desa Sawotratap menegaskan bahwa memang ajaran Jemaat Ahmadiyah sesat dan menyesatkan seperti yang difatwakan MUI, kami juga telah melaksanakan perintah dari polisi untuk memantau organisasi Jemaat Ahmadiyah jika membuat resah masyarakat. Respon dari organisasi Nahdlotul Ulama (NU) dan Lembaga Dakwah Islam Indoenesia (LDII) juga sama dengan pemerintah desa menolak ajaran Jemaat Ahmadiyah, tetapi kalau berhubungan sosial kita harus mengedepankan akhlak yang baik, saling menghormati, saling menghargai, dan saling tolong-menolong dalam menciptakan lingkungan yang harmonis.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Aliran dan Sekte Islam dan Ilmu Pengetahuan Sejarah Peradaban Islam |
||||||||
Keywords: | Sejarah Jemaat Ahmadiyah; Perkembangan Jemaat Ahmadiyah | ||||||||
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Peradaban Islam | ||||||||
Depositing User: | Hasan Luqman | ||||||||
Date Deposited: | 02 Sep 2019 03:28 | ||||||||
Last Modified: | 02 Sep 2019 03:28 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/35579 |
Actions (login required)
View Item |