This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Isomuddin, M. (2015) TRADISI LARANGAN MENIKAH PADA HARI GEBLAK ORANG TUA DI DESA DURUNG BEDUG KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (619kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (218kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (387kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (560kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (555kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (258kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (392kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (214kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (155kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan: 1. Mengapa masyarakat Desa Durung Bedug Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo melarang pernikahan pada hari geblak orang tua?, 2. Bagaimana perspektif ‘Urf terhadap adanya tradisi larangan menikah pada hari geblak orang tua di Desa Durung Bedug Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo?
Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang menggunakan teknik wawancara sebagai metode pengumpulan data. Jenis wawancara yang diterapkan adalah wawancara tidak terstruktur yang hanya memuat pertanyaan-pertanyaan pokok permasalahan yang ditanyakan pada tokoh adat, tokoh agama dan masyarakat yang melakukan tradisi larangan menikah pada hari geblak orang tua. Data yang terkumpul lalu dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan pola pikir deduktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, masih ditemukan adanya kepercayaan terhadap hari yang kurang baik untuk melakukan acara pernikahan yaitu yang disebut sebagai hari geblak orang tua. Tradisi ini diyakini oleh masyarakat Desa Durung Bedug secara turun temurun dan masih dipraktekkan hingga sekarang. Kedua, ketentuan-ketentuan tradisi larangan menikah pada hari geblak orang tua adalah tidak sesuai dengan ajaran Islam karena dalam nas} tidak ada ketentuan tersebut. Hukum Islam hanya menetapkan wanita-wanita yang haram dinikahi sesuai dengan yang tercantum dalam surat an-Nisa> ayat 23, sehingga tradisi ini dapat dikualifikasikan pada ‘Urf fa>sid.
Dari kesimpulan di atas disarankan kepada masyarakat Desa Durung Bedug Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo hendaknya lebih memahami lagi masalah-masalah yang berkenaan dengan hukum perkawinan Islam agar tidak menganggap bahwa larangan menikah pada hari geblak orang tua adalah hal yang wajib, melainkan hanya sebagai anjuran saja.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | M.Dahlan Bishri | ||||||
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Keluarga > Keluarga Islam Nikah |
||||||
Keywords: | Tradisi; Ahwalus Syakhsiyah | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||
Depositing User: | Editor : Rini Wahyuningsih------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 19 Jan 2016 04:40 | ||||||
Last Modified: | 19 Jan 2016 04:40 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/3569 |
Actions (login required)
View Item |