This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Atstsa’uri, Fajrul Islam (2019) Konsep Bughat dalam pemikiran Imam Al Mawardi: studi perspektif sosiologi sejarah. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Fajrul Islam Atstsa'uri_F120915290.pdf Download (5MB) |
Abstract
Suksesi kepemimpinan dengan cara-cara non konsesus (bughat) menjadi salah satu model yang dipraktekkan dalam tradisi politik Islam klasik adalah fakta yang tak terbantahkan. Model suksesi rersebut menemukan titik kulminasinya saat terbunuhnya ‘Uthman di tangan bughat yang mempunyai efek domino pada era sesudahnya. Basis historis tersebut mendorong lahirnya teori politik Islam yang mengharamkan bughat. Al-Mawardi adalah salah satu pemikir politik Islam yang menjadikan bughat sebagai lokus kajiannya. Ia memberikan justifikasi bahwa bughat hukumnya haram dilakukan, pelakunya boleh diperangi bila tidak mau bertobat. Dapat diasumsikan pengharaman bughat oleh al-Mawardi khususnya dalam kitab al-Ah}kam al-S{ult}aniyyah tidaklah bebas nilai, menginggat ketika itu ia menjadi Qad}i Qudah dalam relasi kuasa kekhalifahan ‘Abbasiyah. Bagaimana pemikiran al-Mawardi tentang bughat muncul, dan mengapa ia dimunculkan penting kiranya untuk ditelisik. Oleh karena itu, pengkajian bughat dari perspektif sosiologis-historis sangat relevan digunakan untuk mengungkap fenomena tentang bughat. Penelitian ini berhasil menunjukkan bahwa konsep bughat oleh al-Mawardi merupakan sebuah konstruksi sosial yang mengalami proses dialektika melalui tiga momen simultan: eksternalisasi, obyektivasi, dan internalisasi. Pada momen ekternalisasi konsep bughat al-Mawardi merupakan bentuk penyesuaian teks kitab suci dan interpretasi sikap dan tindakan dari para tokoh pendahulu. Pada momen obyektivasi, konsep bughat al-Mawardi bertransformasi menjadi fatwa yang terinstitusionalisasi melalui lembaga agama, dan terhabitualisasikan melaui ruang budaya, sehingga fatwa bughat menjadi kesadaran dan pedoman dalam tindakan (common sense). Penelitian ini juga berhasil menunjukkan pola hubungan antara kuasa dan pengetahuan bekerja dalam konteks pemikiran bughat al-Mawardi. pengetahuan bughat oleh al-Mawardi adalah kuasa. Kekuasaan berbentuk fatwa. Fatwa ini diterima dan diedarkan sebagai kebenaran dalam realitas obyektif
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum Islam | ||||||||
Keywords: | bughat; Al-Mawardi; sosiologi sejarah | ||||||||
Divisions: | Program Magister > Dirasah Islamiyah | ||||||||
Depositing User: | Islam Fajrul | ||||||||
Date Deposited: | 06 Nov 2019 03:31 | ||||||||
Last Modified: | 06 Nov 2019 03:31 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/36100 |
Actions (login required)
View Item |