Studi komparasi keaktifan belajar siswa dalam materi Fiqh menggunakan dan tidak menggunakan model pengajaran Advokasi di MAN Sidoarjo

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ningsih, Ellyta Suhartatik (2009) Studi komparasi keaktifan belajar siswa dalam materi Fiqh menggunakan dan tidak menggunakan model pengajaran Advokasi di MAN Sidoarjo. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Ellyta Suhartatik NIngsih_D01304217.pdf
Download (6MB)

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/36135

Abstract

Ada tiga persoalan yang hendak dikaji dalam skripsi ini, yaitu: (1) Bagaimanakah pelaksanaan Model Pengajaran Advokasi (Debat Aktif) Terhadap Keaktifan Belajar Siswa Pada Materi Fiqih di MAN Sidoarjo. (2) Bagaimanakah Keaktifan Belajar Siswa Melalui Model Pengajaran Advokasi (Debat Aktif) Terhadap Keaktifan Belajar Siswa Pada Materi Fiqih di MAN Sidoarjo (3) Bagaimanakah Efektifitas Model Pengajaran Advokasi (Debat Aktif) Terhadap Keaktifan Belajar Siswa Pada Materi Fiqih Di MAN Sidoarjo. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah untuk mcngetahui ada atau tidaknya pengaruh Model Pengajaran Advokasi (Debat Aktit) tcrhadap kcaktifan belajar siswa pada materi Fiqih adalah merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen yaitu penelitian yang membandingkan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menerapkan treatment Model Pengajaran Advokasi (Debat Aktif). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dan menggunakan desain penelitian pre-test and post-test group design. Dan menggunakan data statistik dengan Rumus Uji "t" atau ''Ttes”. Setelah data terkumpul maka dapat ditarik kesimpulan dari hasi1-hasil penelitian. Hasil analisis kemampuan guru mengelola Model Pengajaran Advokasi (Debat Aktif) dapat dilihat dari rata-rata sebesar 3,72% yang berarti sangat baik. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa pada pengelolaan model pengajaran advoksi (debat aktit), dalam hal ini penulis bedakan menjadi dua yaitu siswa aktif dan siswa pasif dengan prosentase 3,82%. Hal tersebut tergolong aktif. Angket respon siswa terhadap model pengajaran advokasi (debat aktif) dengan prosentase 85%. Kemudian angket respon siswa terhadap keaktifan belajar siswa pada materi fiqh dengan prosentase 86%. Dari keseluruhan data hasil pengamatan menunjukkan peningkatan yang sangat baik.