KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA OTORITER DENGAN ANAK KANDUNG : STUDI KASUS PADA DESA PENOMPO RT 12/RW 04 JETIS MOJOKERTO

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mustafidah Mz, Chaulatul (2014) KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA OTORITER DENGAN ANAK KANDUNG : STUDI KASUS PADA DESA PENOMPO RT 12/RW 04 JETIS MOJOKERTO. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (304kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (94kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (281kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (276kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (229kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (294kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (198kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (11kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (11kB) | Preview

Abstract

Ada dua hal yang ingin dikaji oleh peneliti dalam skripsi ini, yaitu: 1) Bagaimana gaya komunikasi interpersonal orang tua otoriter terhadap anak kandung, 2) Bagaimana penerimaan anak dalam komunikasi interpersonal orang tua otoriter dengan anak kandung.
Untuk mengetahui persoalan tersebut secara menyeluruh, maka peneliti melakukan pengkajian dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yang digunakan untuk memberikan fakta dan data mengenai komunikasi interpersonal, jenis dan sumber data dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian secara langsung (primer) dan secara tidak langsung (skunder), tahap penelitian yang menggunakan tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data, tahap penulisan laporan, teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi serta dokumen, teknik analisi data, taknik pemeriksaan keabsahan data.
Hasil penelitian ini ditemukan bahwa 1) Gaya komunikasi orang tua otoriter adalah dengan sikap yang mengatur secara berlebihan, wewenang dan berkuasa. Sehingga pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri. Dari gambaran pola asuh tersebut maka anak memiliki kepribadian yang kurang baik yaitu anak kurang mau bergaul karena minder, sering menyendiri, kurang kerasan dirumah, mudah tersinggung, sangat nakal, bergaul dengan anak-anak nakal, sering bicara jorok, dan mudah terbakar emosi. 2) Penerimaan anak dari sikap otoriter orang tua, menjadikan sebagian anak-anak merasa bahwa bukan mereka yang menjalankan kehidupan ini, melainkan orang tuanya. Sehingga mereka berpikir untuk tidak peduli dan merasa tidak nyaman akan kehidupannya sendiri, bahkan ada yang membenci orang tuanya, ada yang kabur dari rumah, ada yang ugal-ugalan dan masih banyak yang lainnya.
Saran untuk orang tua dan anak alangkah baiknya orang tua lebih mengerti keadaan anak secara pribadi, melakukan komunikasi secara lebih intensif dan menguasai dengan baik. Jagalah kerukunan antar orang tua dengan anak karena pada dasarnya orang tua berlaku sedemikian rupa ada maksud dan tujuan tertentu yang mana nantinya sang anak merasakan hasilnya sendiri.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: M.Hamdun Sulhan
Creators:
CreatorsEmailNIM
Mustafidah Mz, ChaulatulUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Ilmu Komunikasi
Keluarga
Keywords: Komunikasi Interpersonal; Orang tua; Otoriter; Anak
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Ilmu Komunikasi
Depositing User: Editor : Rini Wahyuningsih------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 09 Feb 2015 01:42
Last Modified: 09 Feb 2015 01:42
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/364

Actions (login required)

View Item View Item