This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Ainur Rofi'ah, Ainur (2010) Konsep modernisasi pendidikan Islam: studi komparatif pemikiran John Dewey dan Muhammad Naquib al Attas. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Ainur Rofi'ah_D31206062.pdf Download (9MB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pandangan salah satu tokoh progressivisme tentang sekolah di Amerika, mereka memandang tentang pendidikan anak bahwa pendidikan yang baik itu adalah pendidikan yang hanya terpusat pada guru, peserta didik dalam menerima pelajaran harus didalam kelas, membaca buku didalam kelas secara bersama-sama dan hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru saja, bila anak mendengarkan materi yang disampaikan dengan baik dan patuh terhadap guru maka tanggung jawab seorang anak sudah dianggap selesai, sehingga dalam proses belajar mengajar target guru sudah terpenuhi tapi yang perlu diperhati kan bahwa pendidikan yang dipandang baik akan membuat peserta didik secara langsung akan kehilangan spontanitas dalam berfikir, berkembang dan ingin maju. Sehingga pendidikan yang demikian (tradisional) dapat mematikan tunas-tunas bangsa yang tidak ingin berfikir secara kreatif dan tidak ingin maju. Sedangkan masih banyak pendidikan lain yang penting yang mampu mengantarkan peserta didik jauh lebih baik. Dalam penelitian ini, permasalahan yang akan dibahas adalah (1) Bagaiman konsep pemikiran John Dewey? (2) Bagaiman konsep pemikiran Muhammad Naquib al-Attas? (3) persamaan dan perbedaan konsep pendidikan menurut John Dewey dan Muhammad Naquib al-Attas? Penelitian ini adalah jenis penelitian kepustakaan yakni penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan literature baik berupa buku, catatan maupun laporan hasil penelitian terdahulu. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelaah dan menganalisis sumber data dari referensi yang terkait dan dari telaah analisis data itu dapat dihasilkan kesimpulan. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa: Konsep pendidikan John Dewey yang menawarkan gagasan tentang perlunya adanya sebuah rekonstruksi dari sistem pendidikan tradisonal (kuno) kepada pendidikan progressif (maju). Sekolah mengajarkan bahwa kegiatan belajar hasil dari pengajaran. Peserta didik tidak berkemauan secara pribadi. Pembelajaran hanya sebatas banking concept yang dibungkus dalam ruang kurikulum. Tidak ada kebebasan sama sekali bagi peserta didik untuk bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan. Bukan hal yang demikian yang di harapkan, melai nkan pendidiakan tidak lagi harus terorganisir oleh guru semata, akan tetapi setiap peserta didik mempunyai kebebasan untuk berbuat dan bertindak untuk mengembangakan pengetahuan dalam dirinya. Sedangkan al-Attas, menggagas pendidikan yang bersumber dari Al-Qur'an dan hadits yakni pendidi kan Islam. Al-Qur'an yang didalamnya telah tergelar seluruh ilmu yang tersirat dan tersurat pada ayat-ayat qur'aniyah dan kauniyah. Di dalamnya telah teratur sedemikian rapi mengenai hak dan kewajiban pendidik dan peserta didik.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Pendidikan Islam | ||||||||
Keywords: | Modernisasi pendidikan Islam; pemikiran John Dewey; pemikiran Muhammad Naquib al Attas | ||||||||
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Agama Islam | ||||||||
Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||||
Date Deposited: | 02 Mar 2020 07:26 | ||||||||
Last Modified: | 02 Mar 2020 07:26 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/39238 |
Actions (login required)
View Item |