Pemikiran KH. Zubair Muntashor dan KH. Shinwan Adra'ie dalam merespon isu bidah di Bangkalan Madura: analisis teori konflik sosial Lewis Alfred Coser

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Azizah, Nur (2020) Pemikiran KH. Zubair Muntashor dan KH. Shinwan Adra'ie dalam merespon isu bidah di Bangkalan Madura: analisis teori konflik sosial Lewis Alfred Coser. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Nur Azizah_E21216081.pdf

Download (1MB)

Abstract

Isu tentang bidah merupakan persoalan yang klasik, namun hal itu seakan tak kunjung selesai dibahas. Pada dasarnya orang yang ahli bidah dan yang anti bidah sama-sama mempunyai dasar yang kuat untuk mempertahankan pendapatnya, sehingga tidak jarang muncul perdebatan bahkan saling menyalahkan satu golongon atas golongan lain yang berujung konflik. Kebanyakan motif perdebatan tersebut untuk merebutkan Ahlu Sunah Wal Jamaah dan tidak jarang ada unsur politik di dalamnya. Berangkat dari sinilah penulis mengangkat perdebatan bidah yang terjadi pada kiai di Bangkalan. Penulis akan mengkaji bagaimana konsep bidah menurut KH. Zubair Muntashor dan KH. Shinwan Adra’ie serta motif yang melatarbelakangi perdebatan diantara keduanya sekaligus menganalisis fungsi konflik perdebatan diantara kiai tersebut dengan menggunakan teori konflik sosial Lewis Alfred Coser. Penulis melihat bahwa KH. Zubair Muntashor mengartikan dan menanggapi bidah lebih fleksibel sehingga mengedepankan harmoni antara budaya lokal dengan nas syariah. Sedangkan KH. Shinwan menafsirkan bidah dalam agama secara tekstual sehingga implementasinya terhadap ibadah terkesan kaku, terbatas yang ada di Alquran dan yang dijalankan oleh Nabi, sehingga berupaya melakukan pemurnian agama. Namun KH. Shinwan tidak melarang kegiatan tradisi keagamaan yang dianggap bidah selagi itu hanya digunakan sebagai wadah dalam melakukan sunah Rasulullah sehingga umat Islam tidak salah niat dalam melakukannya. Meski demikian, menurut penulis kedua pemikiran kiai tersebut saling melengkapi satu sama lain. Satu sisi untuk menjaga keontentikan atau kemurnian ajaran Islam, di sisi lain ajaran Islam yang lahir dari budaya lokal boleh dilaksanakan dengan syarat tetap berpedoman pada nas Alquran dan Hadis serta kemaslahatan umat, bukan untuk menambahkan ataupun modifikasi syariat. Sedangkan fungsi konflik yang terjadi diantara keduanya menurut teori konflik Lewis Alfred Coser yakni dapat mempertahankan keutuhan kelompok, mempererat hubungan antar anggotanya, menghasilkan kohesi serta dapat merubah cara pandang seseorang yang sebelumnya pesimis menjadi lebih optimis.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Azizah, NurAzizahnur117117@gmail.comE21216081
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorMuktafi, MuktafiUNSPECIFIED2013086001
Thesis advisorUdin, Nur Hidayat WakhidUNSPECIFIED2026118001
Subjects: Ahlusunnah Waljama'ah
Bid'ah
Pemikiran
Keywords: Bidah; Konflik Sosial.
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam
Depositing User: Nur Azizah
Date Deposited: 26 Mar 2020 05:52
Last Modified: 29 Mar 2020 11:17
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/39501

Actions (login required)

View Item View Item