Analisis Maslahah terhadap pendapat hakim Pengadilan Agama Sidoarjo tentang saksi anak kandung dalam sidang perceraian orangtuanya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mahendra, Ahmad Alfian (2020) Analisis Maslahah terhadap pendapat hakim Pengadilan Agama Sidoarjo tentang saksi anak kandung dalam sidang perceraian orangtuanya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel SUrabaya.

[img] Text
Ahmad Alfian Mahendra_C91216060.pdf

Download (2MB)

Abstract

Skripsi dengan judul Analisis Maslahah Terhadap Pendapat Hakim Pengadilan Agama Sidoarjo Tentang Saksi Anak Kandung Dalam Sidang Perceraian Orangtuanya bertujuan untuk menjawab pertanyaan bagaimana pendapat hakim Pengadilan Agama Sidoarjo tentang saksi anak kandung dalam sidang perceraian orangtuanya dan bagaimana analisis Maslahah terhadap pendapat hakim Pengadilan Agama Sidoarjo tentang saksi anak kandung dalam sidang perceraian orangtuanya. Penelitian ini merupakan hasil penelitian lapangan (field research), data yang diperlukan diperoleh dari lapangan yang berupa pendapat Hakim Pengadilan Agama Sidoarjo yang dilakukan dengan teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Data yang dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan saksi anak kandung dalam perkara perceraian di Pengadilan Agama Sidoarjo yakni berupa data primer dan sekunder yaitu. Setelah data terkumpul, data dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif analisis dengan pola pikir deduktif. Dijelaskan dalam pendapat hakim, hakim menghindari dengan cara menolak anak kandung sebagai saksi dalam sidang perceraian orangtuanya. Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa sikap hakim dalam fenomena ini ialah demi terwujudnya kemaslahatan semua pihak, baik anak maupun orangtuanya, karena jika anak kandung menjadi saksi dalam sidang perceraian orangtuanya maka kemungkinan yang terjadi adalah rusaknya hubungan anak dengan orangtuanya, selain itu anak tidak akan bisa adil karena sudah pasti berpihak kepada salah satu, anak juga akan mengungkap aib kedua orangtuanya, hal ini tidaklah baik jika dipandang secara etika, selain itu juga tidak baik secara psikologis karena hal ini bisa membuat anak itu trauma secara psikologis karena dua orang yang dijadikan contoh dalam kehidupannya terlibat pertengkaran hingga berakhir dalam perceraian. Fenomena ini dikaji menggunakan teori Mas}lah}ah karena dalam fenomena ini Peraturan Undang-Undang menyatakan bahwa saksi dalam perceraian boleh dari pihak keluarga atau yang dekat dengan suami istri, akan tetapi anak kandung menjadi pengecualian dengan tujuan mas{lah{ah yang sesuai dengan tujuan syari’at. Sejalan dengan kesimpulan diatas, maka disarankan harus selalu adil dan bijaksana dalam memberikan suatu pendapat dan harus sejalan dengan nilai-nilai yang ada dalam tujuan syari’at yaitu mengedepankan kepentingan jiwa anak tersebut, jika perceraian adalah jalan yang sudah dianggap paling terbaik, sebaiknya orang tua tidak perlu membawa anak dalam urusan mereka, dan orang tua harus selalu menjalin komunikasi yang baik dengan anak, serta bekerjasama dalam hal mengasuh dan mendidik anak walaupun sudah berpisah guna untuk meminimalisir dampak negatif dari perceraian terhadap anak.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Mahendra, Ahmad AlfianAlfianaditya99@gmail.comC91216060
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorCandrawati, Siti Dalilahdalillahcandra@yahoo.com2020066001
Subjects: Nikah > Cerai
Hukum > Hukum Acara Perdata
Peradilan Agama Islam
Keywords: Maslahah; pendapat hakim; saksi anak kandung; perceraian
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Mr. Ahmad Alfian Mahendra
Date Deposited: 13 Aug 2020 12:23
Last Modified: 13 Aug 2020 12:23
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/42334

Actions (login required)

View Item View Item