Resistensi jamaah tabligh di masa pandemi Covid 19 terhadap fatwa MUI No. 14 Tahun 2020: studi kasus di Bancar Kabuapten Tuban

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Muhamad, Nafis Khuluq (2021) Resistensi jamaah tabligh di masa pandemi Covid 19 terhadap fatwa MUI No. 14 Tahun 2020: studi kasus di Bancar Kabuapten Tuban. Undergraduate thesis, UIN SUNAN AMPEL SURABAYA.

[img] Text
Nafis Khuluq Muhamad_E02217027.pdf

Download (2MB)

Abstract

Pemerintah Indonesia bersama dengan lembaga Majelis Ulama Indonesia melakukan suatu tindakan dalam upaya mengurangi penyebaran virus Covid 19, yakni dengan melakukan sebuah pengambilan kebijakan. Kebijakan yang diambil oleh pemerintah adalah dengan mengeluarkan peraturan protokol kesehatan seperti sosial distancing, phisycal distancing dan melarang semua bentuk kegiatan keagamaan yang sifatnya di luar publik yang mengundang keramaian. Ditetapkannya kebijakan ini menimbulkan gejolak kontroversi dan resistensi kepada masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat beragama yang memiliki ajaran untuk berdakwah dan melakukan kegiatan keagamaan di ruang publik. Dalam hal ini penelitian saya mengarah kepada Jamaah Tabligh yang tetap bersih kukuh melakukan kegiatan keagamaan di luar publik. Berbicara mengenai hal tersebut sehingga peneliti menemukan tiga rumusan masalah yaitu; Bagaimana konsep ideologi dan ajaran Jamaah Tabligh di Bancar Kabupaten Tuban? Bagaimana eksistensi dan perkembangan gerakan keagamaan Jamaah Tabligh di Bancar Kabupaten Tuban? Bagaimana bentuk bentuk resistensi Jamaah Tabligh terhadap fatwa MUI? Jamaah Tabligh yang berusaha untuk tetap memprtahankan berlangsungnya ajarannya di masa pandemi Covid 19 ini terdapat beberapa bentuk resistensi yang dilakukan oleh Jamaah Tabligh terhadap fatwa MUI sendiri dengan menganalisis mengguanakan teori resistensi yang dipopulerkan oleh James Scott. Terdapat bereberapa hal yang dilakukan oleh Jamaah Tabligh mengarah pada bentuk resistensi secara langsung. Kerena pada suatu tindakan resistensi yang dilakukan oleh Jamaah Tabligh, mereka tetap mempertahankan ajarannya di luar publik. Dan bentuk resistensi yang dilakukan Jamaah Tabligh di Bancar terbagi menjadi dua yaitu; Jamaah Tabligh di Bancar tetap melakukan kegiatan keagamaan berupa Khuruj (hijrah) dan resistensi yang kedua berupa Jaulah (dakwah secara door to door).

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Muhamad, Nafis Khuluqnapestampan70@gmail.comE02217027
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorYaqin, Haqqulhaqqulyaqin2010@gmail.com2113027201
Subjects: Ideologi Islam
Kebijakan Publik
Agama dan Ilmu Pengetahuan
Keywords: resistensi; jamaah tabligh; covid 19; fatwa MUI.
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Studi Agama - Agama
Depositing User: NAFIS KHULUQ MUHAMAD
Date Deposited: 09 Feb 2021 11:47
Last Modified: 10 Feb 2021 03:50
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/46346

Actions (login required)

View Item View Item