This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Fikriyah, Zakkiyatul (2021) Islam dan Tradisi Lokal: upacara pernikahan Kosek Ponjen masyarakat Osing Banyuwangi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Zakkiyatul Fikriyah_E02217042 .pdf Download (2MB) |
Abstract
Dalam skripsi ini peneliti meneliti terkait dengan Islam dan Tradisi Lokal: Upacara Kosek Ponjen Masyarakat suku Osing Banyuwangi. Terdapat salah satu tradisi pernikahan di masyarakat Osing Banyuwangi yang hanya dilakukan oleh kemunjilan atau ragil atau jika dalam bahasa Indonesia adalah anak terakhir. Tentu suatu hal yang unik dan menarik jika dijadikan suatu objek penelitian. Memang setiap daerah memiliki ciri khas dalam tradisi pernikahan, namun tradisi tersebut dilakukan oleh seluruh masyarakat di wilayah tersebut. Hal ini sangat berbeda dengan salah satu tradisi Pernikahan yang ada di masyarakat Osing Banyuwangi, tradisi yang hanya wajib dilakukan apabila salah satu mempelai berasal dari kemunjilan atau anak terkahir. Hasil penelitian dalam skripsi ini menjawab pertanyaan: Bagaimana makna simbolik upacara pernikahan kosek ponjen masyarakat Osing Banyuwangi?, Bagaimana Upacara Pernikahan Kosek Ponjen masyarakat Osing Banyuwangi menurut perspektif Restriched exchange?, Bagaimana Upacara Pernikahan Kosek Ponjen masyarakat Osing Banyuwangi Menurut Perspektif Generalized exchange?. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti ialah metode deskriptif kualitatif dengan cara teknik pengumpulan data, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data tersebut dirasa menjadi suatu metode paling sesuai. Peneliti melakukan observasi bahkan mewawancarai objek guna mendapatkan data yang mendalam. Hingga, dengan data tersebut memudahkan analisis dengan menggunakkan pendekatan antropologi agama, yakni dengan menggunakkan teori penafsiran Victor Turner dan Exchaged Theory Levy Strauss. Bedasarkan dengan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa masyarakat Osing melakukan Tradisi upacara pernikahan kosek ponjen dengan menggunakkan simbol-simbol dalam setiap tahap prosesi tradisi tersebut. Dimana setiap simbol yang ada dalam prosesi tradisi memiliki makna bagi masyarakat suku Osing Banyuwangi. Disni terjadi suatu pertukaran sosial antara kedua mempelai dengan orang tua salah satu mempelai. Hal tersebut termasuk dalam restricted exchange merupakan pertukaran terbatas yang dilakuakn oleh dua pelaku, dimana dalam tradisi kosek ponjen terjadi pertukaran sosial antara sang mempelai laki-laki dengan mempelai perempuan. Dalam tradisi pernikahan kosek ponjen, terjadi generalized exchange atau terjadi suatu pertukaran umum. Generalized exchange terjadi antara kelompok masyarakat dengan kedua mempelai yang hendak melakukan tradisi kosek ponjen.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Islam > Kepercayaan, Aliran Perkawinan Adat |
||||||||
Keywords: | Upacara pernikahan; Tradisi Kosek Ponjen; Exchange Theory. | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Studi Agama - Agama | ||||||||
Depositing User: | Zakkiyatul Fikriyah | ||||||||
Date Deposited: | 22 Feb 2021 10:28 | ||||||||
Last Modified: | 22 Feb 2021 10:28 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/46351 |
Actions (login required)
View Item |