Hubungan Takwa dan Rezeki Dalam Surat At-Talaq {65}: 2-3: studi komparatif antara tafsir al-Tahrir wa al-Tanwir Karya Ibnu Asyur dan Tafsir al-Munir Karya Wahbah Zuhaili

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Murdoningrum, Ibrizush Sholihah (2021) Hubungan Takwa dan Rezeki Dalam Surat At-Talaq {65}: 2-3: studi komparatif antara tafsir al-Tahrir wa al-Tanwir Karya Ibnu Asyur dan Tafsir al-Munir Karya Wahbah Zuhaili. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Ibrizush Sholihah_E93216115.pdf

Download (3MB)

Abstract

Rezeki merupakan kata yang sudah tidak asing didengar, karena sebagian besar yang dilakukan manusia pasti berorientasi pada rezeki. Masalah yang akan dibahas adalah hubungan antara takwa dan rezeki dalam Surat At-Talaq Ayat 2-3 dengan membandingkan penafsiran Ibnu Asyur dalam tafsirnya al-Tahrir wa al-Tanwir dan Wahbah Zuhaili dalam tafsirnya al-Munir. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis kepustakaan (library reseacrh). Kemudian, analisis data menggunakan metode deskriptif-analitis, yakni penelitian yang berusaha untuk mendreskripsikan, mencatat, dan menganalisis suatu masalah menggunakan sumber data yang diperoleh dari kepustakaan. Kemudian, mengkaji lebih dalam karya tafsir mereka mengenai metode dan corak tafsirnya. Dilanjutkan dengan metode komparatif, yakni membandingkan penafsiran melalui karya tafsirnya serta mencari persamaan dan perbedaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ibnu Asyur menafsirkan ayat tersebut masih mengaitkan dengan talak dan rujuk. Ia menjelaskan bahwa Allah akan memberikan jalan keluar bagi orang yang bertakwa, seperti kebingungan dalam masalah talak dan rujuk, dimana talak tidak akan terlepas dari keberatan dan kesedihan yang dirasakan kedua pasangan, dan rujuk juga tidak akan terlepas dari beban salah satu di antara mereka yang tidak menyukai terjadinya talak. Allah juga memberikan keluar dalam rezeki, sehingga rujuk sangat diutamakan setelah jatuhnya talak. Wahbah Zuhaili dalam menafsirkan ayat 2-3 secara global. Penjelasannya adalah barangsiapa bertakwa kepada Allah, melaksanakan perintah dan menjahui larangan-Nya, maka Allah akan memberi jalan keluar dari segala kesusahan, kesempitan, dan memberi rezeki yang tidak pernah terbesit dan terprediksikan. Ibnu Asyur dan Wahbah Zuhaili memiliki pandangan yang berbeda mengenai hubungan takwa dan rezeki. Menurut Ibnu Asyur, takwa adalah hal yang paling baik di dunia maupun di akhirat, sebab itulah cukup dengan bertakwa saja maka Allah akan memberikan rezeki yang tidak disangka-sangka walaupun tanpa ikhtiar atau bekerja. Sedangkan, Wahbah Zuhaili mengatakan bahwa ketakwaan menjadi sebab datangnya rezeki yang baik, halal, luas, dan tidak pernah terprediksikan. Bukan hanya rezeki yang berupa materi seperti harta benda, melainkan juga non materi seperti ilmu, kepuasan hati, kemulian, pahala dan lain-lain. Namun, Wahbah juga mensyaratkan adanya ikhtiar dan usaha optimal dalam mencari rezeki.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Murdoningrum, Ibrizush Sholihahliechaibrizah@gmail.comE93216115
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorUmar, Athoillahdakatir@live.com197909142009011005
Subjects: Tafsir
Keywords: Takwa; Rezeki; Komparatif; Ibnu Asyur; Wahbah Zuhaili.
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Ibrizush Sholihah Murdoningrum
Date Deposited: 02 Mar 2021 21:06
Last Modified: 02 Mar 2021 21:06
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/46874

Actions (login required)

View Item View Item