This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Subriyantoro, Dimas (2021) Analisis hukum pidana islam tentang sanksi tindak pidana penyalahgunaan narkotika golongan I jenis shabu: studi putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan nomor: 284/Pid.Sus/2018/Pn.Jkt.Sel. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Dimas Subriyantoro_C93215100.pdf Download (1MB) |
Abstract
Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial. Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah dengan studi kepustakaan. Bahan hukum yang dikumpulkan adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Teknik pengumpulan bahan hukum dalam penyusunan skripsi ini adalah metode studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: Pertama, dalam putusan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan 284/pid.sus/2018/Pn.Jkt.Sel memutuskan bahwa terdakwa dijatuhi hukuman 4 (empat) tahun dan denda sebesar Rp. 800.000.000.- (delapan ratus juta rupiah) dengan mempertimbangkan hal yang memberatkan dan hal yang meringankan. Mengingat pasal 54 UU No.35 Tahun 2009 mewajibkan pecandu narkotika dan korban penyalahgunaan narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial maka seharusnya lama waktu terdakwa menjalani rehabilitasi dihitung sebagai masa hukuman bagi terdakwa dan SEMA No. 4 Tahun 2010 memberi pedoman kepada Majelis Hakim untuk memberikan hukuman rehabilitasi medis dan sosial bagi pelaku pemakai narkotika yang tertangkap tangan membawa narkotika pemakaian satu hari dengan batas dibawah 1 (satu) gram untuk jenis shabu, sedangkan Hakim memutus dengan tidak mempertimbangkan ketentuan tersebut. Kedua, berdasarkan analisis Hukum Pidana Islam terhadap sanksi pelaku penyalahgunaan narkotika golongan I jenis shabu, terdakwa dijatuhi hukuman ta’zīr berupa perampasan kemerdekaan (al habsū) atau penjara. Sejalan dengan hasil penelitian tersebut, maka kepada para penegak hukum dan majelis hakim sebagai wakil Tuhan yang memutus penjatuhan sanksi, alangkah lebih baiknya dalam mempertimbangkan hukuman suatu perkara narkotika agar lebih bijaksana sehingga hukuman yang diberikan kepada terdakwa berdampak baik terhadap diri terdakwa sendiri dan berdampak baik kepada orang lain.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum > Hukum Pidana Islam | ||||||||
Keywords: | Narkotika; Shabu; Putusan Nomor 284/pid.sus/2018/Pn.Jkt.Sel; | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam | ||||||||
Depositing User: | Dimas Subriyantoro | ||||||||
Date Deposited: | 11 Apr 2021 08:08 | ||||||||
Last Modified: | 11 Apr 2021 08:08 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/47460 |
Actions (login required)
View Item |